Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin mendekati US$ 50.000 pada Senin (4/10). Kenaikan harga kripto tertua di dunia ini sejak awal bulan meningkatkan harapan investor untuk reli bintang di bulan Oktober.
Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Senin (4/10) dini hari sempat bertengger di US$ 49.214,85, sebelum turun ke US$ 47.777,94 di Senin siang.
Berkurangnya kemungkinan pembatasan peraturan di pasar kripto tampaknya menjadi bantalan Bitcoin dari ketidakstabilan pasar tradisional.
Pada Jumat (1/10), Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada Kongres AS, bank sentral “tidak berniat” untuk melarang mata uang kripto, termasuk stablecoin.
Komentar Powell muncul sehari setelah Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Gary Gensler menegaskan kembali dukungan untuk exchange-traded funds (ETF) Bitcoin dalam kontrak berjangka.
Baca Juga: Miliarder ini sangat yakin, harga Bitcoin bakal meningkat secara signifikan
“Bears mulai berhibernasi” di musim gugur, FundStrat, perusahaan penasihat global, menulis dalam buletin Rabu (29/9), mengacu pada kecenderungan Bitcoin untuk menghasilkan keuntungan positif pada Oktober.
“Secara keseluruhan, (Bitcoin) telah bernasib cukup baik di bulan Oktober, sering kali mengikuti kinerja September yang buruk dengan rebound meteorik,” tulis FundStrat, seperti dilansir CoinDesk.
"Kami pikir, ini adalah data yang berguna bagi para investor yang putus asa dengan volatilitas (harga Bitcoin) baru-baru ini," imbuh FundStrat.
Sentimen dalam komunitas kripto cukup bullish, dengan beberapa analis dan trader menyebut Oktober sebagai “Uptober” di Twitter, bahasa gaul yang baru diciptakan, mewakili ekspektasi untuk reli harga bulan ini.
Bagaimanapun, Oktober adalah periode bullish musiman.
Selanjutnya: Pernyataan Gubernur The Fed ini bikin harga Bitcoin dan kripto lain melesat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News