kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Harap-harap cemas menanti Yellen


Selasa, 28 Juli 2015 / 07:54 WIB
Harap-harap cemas menanti Yellen


Reporter: Namira Daufina, Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Otot dollar AS melemah. Pasar sedang mengantisipasi sinyal baru dari Janet Yellen, Gubernur Bank Sentral AS, yang akan memimpin Federal Open Market Commitee (FOMC), Kamis (30/7).

Mengutip Bloomberg, Senin (27/7) pukul 18.11 WIB pasangan EUR/USD melesat 0,75% ke level 1,1066 dibanding hari sebelumnya. GBP/USD naik 0,06% ke 1,5517. Sedangkan USD/JPY merosot 0,41% ke 123,30.

Yang terang, indeks USD kemarin turun 0,63% ke level 96,63.  "Pelaku pasar menanti sinyal yang lebih pasti dari The Fed dan wait and see sehingga USD kehilangan kekuatannya," kata Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka.

Di sisi lain, EUR/USD bisa melambung setelah rilis data German Ifo business climate Juli 2015 melesat dari sebelumnya 107,5 menjadi 108. Tidak hanya itu, M3 money supply Eropa Juni 2015 juga bertahan di level 5% atau serupa dengan Juni 2014. Serta private loans Juli 2015 naik jadi 0,6% dari Juli 2014 yang hanya 0,5%. "Tren USD masih bullish, ini hanya pemanfaatan rebound sementara," tambah Tonny.

Pergerakan Selasa (28/7)  bisa berbalik menjadi pelemahan bagi EUR/USD. Pasar menanti core durable goods order AS Juni 2015 yang diprediksi naik dari 0,0% menjadi 0,4%. "Kalau ini positif, EUR/USD koreksi lagi," prediksi Tonny.

Research and Analyst PT Fortis Asia Futures Sri Wahyudi bilang, meski data CBI Industrial Order Expectations Inggris Juli 2015 buruk, GBP/USD masih mampu menguat. Hal ini karena pasar fokus pada USD dan poundsterling mencuri peluang. "Antisipasi FOMC membuat USD koreksi," kata Wahyudi.

Alwi Assegaf, Analis PT SoeGee Futures, menambahkan, turunnya USD/JPY akibat data penjualan rumah baru AS lebih buruk dari prediksi. Ini juga memicu kejatuhan obligasi AS, sehingga mengurangi daya tarik USD. Alwi juga menduga, investor profit taking jelang FOMC statement. Sementara itu, JPY sepi sentimen. Pelemahan ini tidak mengubah tren bullish USD/JPY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×