kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hanya koreksi teknikal, analis ini perkirakan rupiah masih ada pada tren bullish


Selasa, 08 Januari 2019 / 17:58 WIB
Hanya koreksi teknikal, analis ini perkirakan rupiah masih ada pada tren bullish


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan rupiah mulai terhenti karena faktor teknikal. Namun, dalam jangka menengah analis memproyeksikan rupiah masih dalam tren menguat.

Mengutip Bloomberg di pasar spot, rupiah tercatat melemah 0,46% ke Rp 14.148 per dollar AS. Sementara, pada kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) di Bank Indonesia (BI), rupiah masih tercatat menguat sebesar 0,52% ke Rp 14.301 per dollar AS.

Analis Global Kapital Investama Nizar Hilmy mengatakan pelemahan rupiah hari ini terjadi karena faktor teknikal pasca menyentuh posisi terkuat dalam tujuh bulan lalu yang sempat menyentuh Rp 13.990 per dollar AS.

Namun, Nizar memproyeksikan tren penguatan rupiah masih akan terjadi selama fundamental domestik stabil dan The Federal Reserve tetap tidak agresif menaikkan suku bunga acuannya di tahun ini.

Bahkan, hingga jangka menengah, Nizar memproyeksikan rupiah masih mampu menguat, bila The Fed tetap dovish dan perang dagang AS dan China mereda.

"Tren rupiah masih bullish dalam jangka menengah, apalagi nanti setelah Pemilu dan hasilnya sesuai dengan harapan pasar," kata Nizar, Selasa (8/1).

Keyakinan Nizar rupiah bisa menguat didukung dari keberasilan pemerintah dan BI yang mampu menjaga kestabilan ekonomi, inflasi dan nilai tukar di saat terjadi capital outflow pada semester I-2018.

"Pemerintah berhasil menjaga stabilitas ekonomi di saat terjadi gejolak nilai tukar tetapi Indonesia masih bisa bertahan dan tidak terjadi gejolak pasar yang lebih besar, tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan yang naik dan arus modal asing bisa kembali," kata Nizar.

Pada perdagangan Rabu (9/1), Nizar memproyeksikan koreksi masih mungkin terjadi pada rupaih, tetapi dollar AS juga masih dibebani permasalahan shutdown pemerintahan AS."Meski terjadi pelemahan lanjutan, tetapi ke depan rupiah akan menguat lagi," kata Nizar.

Untuk besok, Nizar memproyeksikan rupiah berada di rentang Rp 13.950 per dollar AS-Rp 14.200 per dollar AS. Sementara hingga akhir semester I-2019, rupiah diperkirakan berada di rentang Rp 13.400 per dollar AS-Rp 14.600 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×