kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hantu tahun 1990 membayangi dollar AS


Jumat, 27 Januari 2017 / 15:20 WIB
Hantu tahun 1990 membayangi dollar AS


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Ini yang dinamakan hantu dari pemerintahan AS masa lalu.

Dana dinamis senilai lebih dari US$ 5,1 triliun masuk ke pasar mata uang beberapa hari terakhir. Kenaikan yield surat utang AS gagal menarik minat investor asing seperti yang terjadi dalam empat bulan terakhir. Salah satu alasannya: trader meningkatkan kesiagaan atas kemungkinan terjadinya kondisi yang terjadi saat masa pemerintahan Clinton.

Menurut Shusuke Yamada, Chief Japan Currency and Equity Strategist Bank of America Merrill Lynch di Tokyo, pada waktu itu, peningkatan yield surat utang AS tidak berhasil mengerek dollar.

Nah, yang terjadi saat ini, ada kecemasan bahwa kebijakan proteksionisme Presiden Donald Trump akan menyebabkan pelemahan dollar, sehingga menurunkan minat investor asing terhadap aset-aset Amerika.

Kondisi itulah yang terjadi pada awal-awal pemerintah Bill Clinton, di mana pemerintah AS mengambil langkah agresif terhadap Jepang pada perdagangan.

"Sudah diketahui oleh pelaku pasar bahwa ada masa di mana kita melihat pelemahan dollar-yen di saat perbedaaan suku bunga acuan semakin melebar. Sangat sulit bagi mereka membeli dollar-yen saat presiden yang berkuasa sulit diprediksi," jelas Yamada.

Kecemasan itu cukup beralasan mengingat pelemahan yang terjadi pada dollar. Yamada menambahkan, dengan tekanan disinflasi Jepang yang terus mereda, Bank of Japan akan mempertimbangkan untuk fokus pada stimulus mega mereka.

Dia mengantisipasi, kecemasan itu akan mulai mereda pada Selasa (31/1) mendatang. Pada hari itu, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda memiliki kesempatan untuk menegaskan kembali komitmennya untuk melakukan pelonggaran kebijakan.

Pagi ini, posisi dollar ASĀ  menguat terhadap yen di Tokyo setelah BOJ meningkatkan nilai operasi pembelian obligasi.

Terkait dengan pemerintahan Trump, trader membutuhkan kepastian lagi bahwa tim baru pemerintah AS tidak akan menekan dollar. Konfirmasi bahwa Menteri Keuangan AS akan dijabat oleh Steven Mnuchim masih ditunda sementara waktu oleh Senat.

Namun, akan banyak kesempatan untuk melihat pandangan Mnuchin mengenai perekonomian AS pasca dia menjabat nanti. Mnuchin berpandangan, kekuatan dollar AS untuk jangka panjang sangat penting, meskipun terkadang penguatan yang terlalu besar bisa berdampak negatif pada perekonomian AS.

Yamada memprediksi, posisi dollar AS akan mendaki ke level 120 yen pada musim gugur mendatang. Dollar juga bisa mendaki hingga ke posisi 130.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×