kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gudang Garam (GGRM) memulai pembangunan Bandara Dhoho Kediri, Rabu (15/4) besok


Selasa, 14 April 2020 / 12:29 WIB
Gudang Garam (GGRM) memulai pembangunan Bandara Dhoho Kediri, Rabu (15/4) besok
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan jalan sebagai jalur utama menuju lokasi pembangunan bandara di Desa Bulusari, Kediri, Jawa Timur, Kamis (5/3/2020). Pembangunan jalan tersebut untuk mengejar target groundbreaking pembangunan bandara pada April 2


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan melaksanakan groundbreaking pembangunan Bandar Udara Dhoho di Kediri, Jawa Timur pada Rabu, 15 April 2020.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (14/4), seremonial groundbreaking tersebut akan dilakukan secara virtual yang ditandai dengan dimulainya pekerjaan penyiapan lokasi dan site formation.

Baca Juga: Saham Gudang Garam tetap menarik meski diterpa virus corona

Groundbreaking ini merupakan tonggak permulaan dan persiapan untuk pekerjaan lebih lanjut atas proyek pembangunan Bandar Udara Dhoho. Pembangunan ini dilaksanakan oleh anak usaha yang 99,9% sahamnya dimiliki oleh Gudang Garam, yakni PT Surya Dhoho Investama.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Surya Dhoho Investama memperkirakan, pembangunan bandar udara (bandara) di atas lahan sekitar 372 hektare akan rampung dalam waktu 2,5 tahun.

Untuk merealiasasikannya, Surya Dhoho Investama membutuhkan dana sekitar Rp 6 triliun, terdiri dari Rp 3 triliun untuk pembebasan tanah dan Rp 3 triliun untuk pembangunan bandara.

Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) harapkan rapor biru atas investasi Bandara Dhoho Kediri

Gudang Garam menargetkan, proyek ini akan menjadi bandara internasional lantaran memiliki landasan pacu sebesar 3.300 meter

Selain itu, GGRM mencanangkan, Bandar Udara Dhoho bakal melayani masyarakat khususnya di Kediri dan sekitarnya, serta dapat menjadi bandara alternatif di Jawa Timur. Produsen rokok tersebut berharap, keberadaan bandara ini dapat mempercepat pembangunan dan pengembangan daerah Kediri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×