Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengangkutan gas alam cair PT GTS Internasional Tbk (GTSI) telah menggunakan 81% dana hasil bersih initial public offering (IPO) per 30 Juni 2022. Jumlah tersebut setara Rp 180,42 miliar.
Sebagai pengingat, GTSI resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 September 2021. Lewat IPO, perusahaan ini melepas 2,4 miliar saham baru dengan harga penawaran Rp 100 per saham sehingga GTSI mengantongi dana segar Rp 240 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Rabu (6/7), sebesar Rp 16,6 miliar dana IPO digunakan untuk membayar biaya-biaya emisi. Dengan begitu, hasil bersih yang diperoleh GTSI mencapai Rp 223,40 miliar.
Baca Juga: Lanjutkan Ekspansi, GTSI Bidik Operasional FSRU Tahun 2023
Rencananya, sebesar Rp 142,97 miliar alias 64% dari hasil bersih digunakan untuk pinjaman ke PT Anoa Sulawesi Regas. Lalu, sebesar Rp 44,68 miliar (20%) untuk modal kerja GTSI dan Rp 35,74 miliar (16%) untuk penyertaan ke PT Anoa Sulawesi Regas.
Akan tetapi, realisasi pinjaman ke PT Anoa Sulawesi Regas baru sebesar Rp 100 miliar. Alhasil, masih ada sekitar Rp 42,97 miliar yang harus direalisasikan sebagai pinjaman ke PT Anoa Sulawesi Regas.
Sisa dana tersebut disimpan di rekening Taplus Bisnis Non Perorangan Bank BNI 46 dengan suku bunga 2,15%. Sementara itu, rencana penggunaan dana untuk modal kerja GTSI dan penyertaan ke PT Anoa Sulawesi Regas sudah terealisasi seluruhnya.
Baca Juga: GTS Internasional (GTSI) Siapkan Belanja Modal US$ 60 Juta di 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News