kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grup Sinarmas berkibar, Grup Bakrie merosot


Senin, 10 November 2014 / 13:55 WIB
Grup Sinarmas berkibar, Grup Bakrie merosot
ILUSTRASI. Manfaat buah jambu biji untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa, Veri Nurhansyah Tragistina, Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Grup Sinarmas memimpin pertumbuhan kinerja emiten konglomerasi di Bursa Efek Indonesia. Pada kuartal III 2014, emiten anggota Grup Sinarmas mencatatkan total pertumbuhan laba bersih paling tinggi, yakni 39,80% dari kuartal III 2013.

Bumi Serpong Damai (BSDE) memimpin pertumbuhan Grup Sinarmas, dengan memetik pertumbuhan laba bersih 49,30% menjadi Rp 3,21 triliun di kuartal III 2014.

Analis First Asia Capital, David Sutyanto menilai, BSDE memiliki cadangan lahan cukup luas sehingga berpeluang besar terus mengembangkan proyek properti. Hingga kini, BSDE memiliki landbank seluas 4.000 hektare.

Hal kontras terjadi pada Grup Bakrie. Di sembilan bulan tahun ini, total laba bersih emiten Grup Bakrie merosot 68,96% year-on-year (yoy). menjadi Rp 808,72 miliar. Angka itu diperoleh dari akumulasi laba Bakrieland Development (ELTY), Energi Mega Persada (ENRG), Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) dan Visi Media Asia (VIVA). Anggota Grup Bakrie lain, seperti Bumi Resources (BUMI) dan Bakrie Telecom (BTEL) belum melaporkan kinerja kuartal III 2014.

Analis Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menilai, aset Grup Bakrie sejatinya masih bagus dan strategis. Namun potensi itu tak bisa dimaksimalkan manajemen Grup Bakrie. "Tahun lalu misalnya, saat sektor properti berjaya, kinerja ELTY malah buruk," ungkap Hans. Kondisi serupa terjadi pada BUMI yang terus terpuruk dalam dua tahun terakhir.

Investor memang sudah menilai rendah integritas dan profesionalisme manajemen Grup Bakrie mengembangkan usaha mereka. Manajemen dinilai tak punya terobosan untuk mengurangi utang yang menggunung.

Prospek Grup Astra

Hingga kuartal III-2014, Grup Astra yang digawangi Astra International (ASII) juga berjalan tertatih-tatih. Di periode itu, laba ASII naik 7,64% (yoy) menjadi Rp 14,49 triliun.

Jika hanya mengacu kuartal ketiga (Juli-September 2014), kinerja ASII justru melorot 8,1% quarter-on-quarter menjadi Rp 4,7 triliun. Hal ini dipicu penurunan kontribusi bisnis otomotif dan agribisnis.

Helmy Kristanto, analis Danareksa Sekuritas, dalam risetnya menulis, ASII masih menghadapi beberapa tantangan berat di tahun depan, terutama kian ketatnya persaingan dalam bisnis otomotif.

Konglomerasi lain yang bakal menghadapi tantangan di tahun depan adalah Grup MNC. David menilai, pasar media akan mengalami titik jenuh. Media milik MNC memang masih menguasai pasar, tapi pangsa Indovision, televisi berbayar milik Grup MNC, mulai tergerus pesaing. Meski begitu, MNC memiliki diversifikasi bisnis yang bisa menopang. Misalnya MNC Energy, MNC Land (KPIG) dan Bank MNC Internasional (BABP).

Tahun depan, konglomerasi yang berpotensi berkibar adalah kelompok usaha yang mengandalkan bisnis properti. Analis BNI Securities Thendra Crisnanda memprediksi, pertumbuhan bisnis properti akan meningkat di semester kedua tahun depan. Saat itu, bunga acuan (BI rate) diprediksi 6,5%-6,75% dari saat ini 7,5%. "Bunga rendah menguntungkan properti," tuturnya.

Laba Bersih Grup Konglomerasi Kuartal III 2014 Vs Kuartal III 2013
Grup Emiten Kode Emiten Kinerja Q3 (Rp miliar)
2014 2013 %
ASTRA AALI 1.883,33 910,90 106,75
ASGR 174,47 130,81 33,38
ASII 14.492 13,464 7,64
AUTO 643,11 645,91 -0,43
BNLI 1.238,14 1.321,74 -6,32
UNTR 4.774,74 3.379,13 41,30
Total 23.205,79 19.852,49 16,89
BAKRIE ELTY 210,49 757,55 -72,21
ENRG* 557,60 2.611,04 -78,64
UNSP -70,75 -792,99 91,08
VIVA 111,38 29,89 272,63
Total 808,72 2.605,49 -68,96
CIPUTRA CTRA 882,25 702,96 25,51
CTRP 227,90 343,82 -33,72
CTRS 380,11 281,63 34,97
Total 1.490,26 1.328,41 12,18
LIPPO LPCK 680,21 422,52 60,99
LPKR 1.053,47 912,81 15,41
LPLI 529,13 399,30 32,51
LPPF 1.060,43 899,50 17,89
MLPT 42,94 32,49 32,16
MPPA 353,96 320,90 10,30
NOBU 8,22 6,91 18,96
SILO 54,31 20,14 169,66
Total 3.782,67 3.014,57 25,48
MNC BABP -14,30 2,39 -698,33
BMTR 689,91 632,15 9,14
KPIG 142,53 385,97 -63,07
MNCN 1.388,84 1.270,24 9,34
MSKY -28,05 -223,03 87,42
PLIN 282,39 7,20 3.822,1
Total 2.461,32 2.074,92 18,60
PANIN PANS 275,86 169,76 62,50
PNBN 2.034,98 1.777,79 14,50
PNBS 45,68 31,73 44,00
Total 2.356,52 1.979,28 19,10
SALIM DNET 231,81 85,73 170,40
FAST 117,94 107,56 9,65
ICBP 2.070,19 1.854,29 11,64
IMAS -180,15 568,48 -131,69
INDF 3.029,38 1.922,11 57,61
LSIP 698,64 442,88 57,75
ROTI 131,67 90,85 44,93
SIMP 557,37 171,15 225,66
Total 6.656,85 5.243,05 26,97
SINARMAS BSDE 3.206,83 2.152,26 49,00
BSIM 122,22 172,34 -29,08
DSSA* 92,87 -273,13 134,00
DUTI 478,31 562,91 -15,03
FREN -939,93 -1.544,72 39,15
INKP* 1.070,35 1.764,94 -39,35
SMAR 1.200,42 864,63 38,84
TKIM* 230,84 207,81 11,08
Total 5.461,91 3.907,04 39,80
RAJAWALI FORU -3.52 2,77 -227,08
META 80.24 97,24 -17,48
TAXI 109.04 94,91 14,89
Total 185.76 194.92 -4,70

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×