kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grup Bakrie dan Rothschild saling klaim


Rabu, 12 Desember 2012 / 06:52 WIB
Grup Bakrie dan Rothschild saling klaim
ILUSTRASI. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina, Agustinus Beo Da Costa | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Tensi perseteruan Grup Bakrie versus Nathaniel Rothschild (Nat) kian meninggi. Masing-masing mengklaim, Bumi Plc akan menerima proposal mereka pada pertemuan Board of Directors (BOD) Bumi Plc, Rabu (12/12).

"(Keputusan atas proposal Bakrie) bisa tertunda lebih lanjut, tapi pada akhirnya Bumi Plc akan setuju untuk menjual saham PT Bumi Resources Tbk kepada Bakrie," kata Christopher Fong, Juru Bicara Grup Bakrie, kepada KONTAN, Senin (11/12).

Grup Bakrie ingin menukar 23,8% saham di Bumi Plc dengan 10,3% saham BUMI milik perusahaan asal London. Bakrie juga mengajukan pembelian kembali (buyback) 18,9% saham BUMI dari Bumi Plc US$ 278,3 juta.

Selain itu, Bakrie ingin membeli 84,7% saham Bumi Plc di PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) senilai US$ 947 juta. Grup Bakrie pun yakin rencana ini berjalan mulus. "Bumi Plc akan mencari tawaran tertinggi untuk Berau. Saat ini, penawaran dari Bakrie merupakan tawaran paling bagus," klaim Fong.

Kubu Nat Rothschild tak mau kalah memperebutkan pengaruh di Bumi Plc. Nat Rothschild, dalam pernyataan tertulisnya kepada KONTAN, mengaku mengirim surat kepada Bumi Plc mengenai penawaran alternatif atas proposal Grup Bakrie.

Nat mengklaim, sudah punya dana segar US$ 342,5 juta untuk injeksi ekuitas baru di Bumi Plc. Sekitar US$ 75 juta dari kocek Nat. Sementara sisanya, patungan dari 11 investor strategis. Investor itu diantaranya Abu Dhabi Investment Council, Schroders Investment Management Limited, Standard Life Investments, Taube Hodson Stonex LLP, Artemis Investment Management LLP dan Robert Friedland, seorang pengusaha pertambangan dari Amerika Serikat.

Tidak hanya itu, Nat juga mengklaim berhasil merayu pemilik Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo. Namun, peran dan nilai investasi Hashim di Bumi Plc belum jelas.

Ida Sudoyo, Direktur Komunikasi Perusahaan Arsari Group menyatakan, belum bisa berkomentar lebih jauh terkait peran Hashim. "Nanti saya konsultasikan dulu dengan Pak Hashim," kata Ida.

Kongsi tersebut diklaim Nat, bisa mengumpulkan sekitar 28% hak voting dalam pengambilan keputusan Bumi Plc. "Pemahaman saya, ambang batas (hak suara) yang diperlukan Bakrie memuluskan proposal tak akan tercapai," klaim Nat.

Menurut Fong, pemegang saham minoritas Bumi Plc pasti akan menyadari bahwa setiap usulan baru dari Nat tidak memberikan hasil lebih baik. Tapi justru akan membuat mereka kehilangan investasi yang cukup besar. "Mereka bakal tahu bahwa Nat hanya mengajukan penawaran alternatif untuk menjamin reputasinya tidak akan luruh lebih lanjut," ujar dia.

Nick von Schirnding, Direktur Hubungan Perusahaan Bumi Plc, enggan memberi komentar soal ini.

Rumor baru yang muncul dari perseteruan ini adalah mundurnya Nalinkant Rathod dari jabatannya sebagai Chief Executive Officeer (CEO) Bumi Plc. Kabar itu diberitakan media Inggris, The Telegraph. Berita itu menyebut Rathod mengajukan surat pengunduran diri, Rabu (12/12) bersamaan dengan pertemuan BoD Bumi Plc.

Tapi, kabar itu dibantah Fong. "Itu hanya rumor," tandasnya. Sebelumnya, Indra Bakrie sudah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Co-Chairman, serta Ari Saptari Hudaya dari Direktur Non Eksekutif Bumi Plc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×