Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gresik Jasatama bermaksud menyelenggarakan initial public offering (IPO) dalam waktu dekat. Perusahaan ini menggunakan buku laporan bulan Desember 2017. Sehingga diperkirakan perusahaan ini akan listing pada semester I-2018.
Rudy Djaja Siaputra, Direktur Utama Gresik Jasatama menyatakan, pihaknya menggandeng Ciptadana Sekuritas Asia sebagai underwriter dalam aksi IPO ini. Masih belum ketahuan berapa persentase saham yang akan dijual. “Ya, mungkin minimal kisaran 20%,” kata Rudy usai melakukan mini expose di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/4).
Dalam hajatan IPO tersebut, Gresik Jasatama berencana untuk memperkecil utang perusahaan. Sekitar 50% dana IPO nanti untuk membayar utang perusahaan. Sedangkan sisanya digunakan untuk modal kerja seperti menambah alat dan maintenance peralatan.
Soal stand by buyer, Rudy belum bisa berkomentar banyak. Namun, saat dikonfirmasi mengenai kemungkinan masuknya PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) dalam aksi ini, pihaknya berharap Pelindo III turut masuk. Langkah ini menjadi upaya untuk memperbesar Pelindo III lewat jalan anorganik. “Mereka mau 51%, jadi pengendali kami,” kata Rudy.
PT Gresik Jasatama merupakan perusahaan yang melayani jasa bongkar muat, pergudangan, jasa timbang, dan sewa alat berat. Perusahaan ini mengoperasikan terminal curah dan kering di Gresik, Jawa Timur. Gresik Jasatama berencana menambah dua crane lagi, dimana investasi satu crane lebih dari US$ 1 juta. Saat ini Gresik Jasatama mengoperasikan 10 crane dengan 6 dermaga.
Lebih lanjut Rudy menyatakan, saat ini melayani kargo curah sebesar 3 juta ton per tahun. Sedangkan kapasitas terminal curah tersebut sebesar 10 juta ton. Barang yang dibongkar di antaranya seperti komoditas batubara, kayu gelonggongan, pupuk, material konstruksi, minyak sawit, semen, tekstil, dan kertas.
Perusahaan menggunakan skema build operate transfer dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) III berjangka waktu 20 tahun. Pada tanggal 31 Desember 2016, pemegang saham perusahaan yakni Rudy Djaja Siaputra (79,2%), PT Inisiatif Infra Indonesia (20,0%), dan Sylvo Nurjasin (0,8%).
Gresik Jasatama telah didirikan pada tahun 1994, dan memulai beroperasi pada tahun 2005. Perusahaan yang menjadi klien diantaranya Tjiwi Kimia, Pakerin, Yani Putra, Agri Timur Mas, dan Varia Usaha. Sedangkan partner Gresik Jasatama yakni PT Pelindo III dan PT Sarana Multi Infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News