Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia jasa hiburan bioskop, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) memperoleh jaminan untuk mencairkan pinjaman perbankan. Jaminan tersebut datang dari CJ CGV Co Ltd, selaku pemilik saham BLTZ baik secara langsung maupun tidak langsung sebesar 51%.
Transaksi ini termasuk dalam transaksi afiliasi yang dikecualikan karena merupakan transaksi penunjang kegiatan utama BLTZ.
BLTZ telah mendatangani perjanjian dengan CJ CGV pada 19 Januari 2018. "Perseoran membutuhkan pendanaan untuk membiayai ekspansi pembangunan bioskop baru dan renovasi bioskop," kata Bernard Kent Sondakh, Direktur Utama BLTZ dalam keterbukaan informasi di BEI, Selasa (23/1).
Bank yang akan mencairkan pinjaman diantaranya Citibank N.A dengan nilai pinjaman sebesar US$ 10 juta. Lalu, PT Koexim Mandiri Finance senilai Rp 27 miliar, dan The Export-Import Bank of Korea sebesar KRW (Korea Won) 17 miliar.
Total pinjaman BLTZ yang dijamin oleh CJ CGV sebesar Rp 355,07 miliar dengan asumsi nilai tukar US$ 1 = Rp 13.288 dan KRW 1 = Rp 12,49.
CJ CGV bersedia memberikan jaminan atas pinjaman BLTZ dengan biaya jaminan sebesar 0,3% per tahun dari total seluruh pinjaman yang diberikan. Dengan diperolehnya jaminan dari CJ CGV, maka BLTZ memperoleh pinjaman dari bank dan institusi keuangan.
CJ CGV merupakan perusahaan asal Korea Selatan. Perusahaan ini bergerak di bidang pembangunan dan pengoperasian bioskop. CJ CGV juga merupakan salah satu Global Cinema Player terbesar di dunia dan telah memiliki entitas anak di enam negara, yaitu Indonesia, Amerika Serikat, China, Vietnam, Myanmar, dan Turki.
Tahun ini, BLTZ menyiapkan sejumlah agenda ekspansi. Perseroan memiliki brand Bioskop CGV Blitz. Ekspansi bioskop yang akan dilakukan bukan merupakan bioskop berkonsep stand alone, namun dengan konsep kerja sama. "Di 2018, kami akan resmikan 16 site bioskop. Diantaranya di Surabaya dan Gresik," kata Bernard, Jumat (19/1).
Sementara, untuk 2019, BLTZ optmistis bisa membuka 20 site lagi. Pasalnya, titik bioskop tersebut saat ini sudah aman. Lanjut Bernard, satu site bioskop bisa terisi 4 sampai 6 layar pertunjukkan.
Jika tahun ini, perusahaan akan membuka 16 site lagi, artinya BLTZ akan membentangkan sekitar 64 sampai 96 layar bioskop baru. Penambahan ini, akan menambah jumlah layar yang telah dimiliki BLTZ yang saat ini sebanyak 240 layar.
Bernard menyatakan, harga tiap site akan tergantung harga sewa bangunan. Di tiap kota, harganya tidak sama. "Harga di mall dan mart atau supermarket pasti beda. Yang termurah sekitar Rp 30 miliar. Paling mahal sekitar Rp 40 miliar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News