Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo merampungkan bookbuilding atawa masa penawaran awal saham perdana atau initial public offering (IPO) yang berlangsung hingga Kamis (24/3). Calon emiten unicorn ini dikabarkan menetapkan harga final IPO di Rp 338 per saham.
Level tersebut berada di tengah cenderung atas mengingat harga penawaran awal (bookbuilding) adalah Rp 316-Rp 346 per saham. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Farras Farhan berpendapat, harga Rp 338 per saham relatif lebih premium dibanding perusahaan sejenis (peers).
Dengan harga tersebut, GoTo ditawarkan di price to gross transaction value (P/GTV) sebesar 0,7 kali, sedangkan P/GTV peers rata-rata 0,5 kali. Idealnya, minimal P/GTV GoTo sejalan dengan rerata P/GTV perusahaan sejenis.
Baca Juga: Dikabarkan Pasang Harga IPO Rp 338 per Saham, Simak Tanggapan GoTo
"Namun kembali lagi, mahal atau murahnya penawaran harga ini, GOTO tetap memiliki market cap terbesar keempat di IHSG, sehingga akan banyak index fund yang harus beli GOTO untuk keperluan indexing," kata Farras kepada Kontan.co.id, Jumat (25/3).
Adapun harga IPO GOTO pada Rp 338 per saham diperkirakan bisa menciptakan efek psikologis murah. Sehingga kemungkinan investor, terutama investor ritel, akan banyak yang tertarik.
Selain itu, penawaran di harga tersebut menunjukkan pasar belum reseptif terhadap GoTo maupun saham sektor teknologi lainnya. Di tengah kenaikan Fed Funds Rate dan tensi geopolitik Rusia-Ukraina, pasar cenderung lebih melirik saham-saham old economy yang relatif kebal terhadap risiko.
Baca Juga: Ajaib Sekuritas: Bookbuilding GoTo Diminati Investor Ritel
Farras menambahkan, menarik tidaknya saham GoTo ke depan masih harus dipantau kembali. Terutama terkait strateginya untuk mencapai profitabilitas. Asal tahu saja, kepada Kontan.co.id ia sempat mengungkapkan, GoTo tampak belum ada arah dan strategi yang jelas untuk meningkatkan kinerja, terutama dari segi take rate.
"Kompetitornya saja (Shopee) bisa memiliki 6% take rate sedangkan Tokopedia hanya memiliki 1,3%," ujarnya. Apabila tidak dijelaskan arahan mengenai langkah bisnis ke depan, hal itu akan berpengaruh ke ekspektasi investor terhadap saham GoTo.
Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy beranggapan bahwa saham GoTo masih atraktif. Apalagi dengan beredarnya kabar investor institusi ikut serta pada periode bookbuilding hingga mampu meraih nilai sekitar US$ US$ 1,1 miliar. Di sisi lain, harga yang dipatok pada Rp 338 per saham juga dinilai masih dalam valuasi wajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News