kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   0,00   0,00%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Mengurangi Aset Non-Core, Salah Satunya NETV


Jumat, 11 Agustus 2023 / 22:56 WIB
GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) Mengurangi Aset Non-Core, Salah Satunya NETV
ILUSTRASI. GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) sudah memulai aksi bersih-bersih portofolio.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sudah memulai aksi bersih-bersih portofolio. Aset non-inti yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis GOTO mulai dilepas.

Dalam hal ini aset yang dilepas adalah saham penghuni Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dimiliki GOTO. Yang sudah terlihat adalah penjualan jutaan saham PT Net Visi Media Tbk (NETV), pengelola stasiun televisi free to air (FTA) yang listing di BEI pada 26 Januari 2022.

Sebelumnya, Jacky Lo, Chief Financial Officer GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) akhir tahun lalu memang menyebut pihaknya tengah menempuh langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kondisi keuangan emiten teknologi tersebut. Salah satunya, mempertimbangkan opsi untuk melakukan divestasi aset non-inti.

GOTO pelan-pelan telah melepas sebagian kepemilikannya di NETV. Berdasar data yang dikumpulkan Kontan.co.id berdasar publikasi Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), ini berlangsung sejak 6 Juli 2023 hingga per 9 Agustus 2023.

Pada rentang waktu tersebut, kepemilikan GOTO di NETV telah berkurang sekitar 19,42 juta saham. Dus, kepemilikannya berkurang dari 2.066.326.531 saham (8,81%) menjadi 2.045.780.331 saham (8,72%).

Baca Juga: Pelan-Pelan GOTO Melepas 19,42 Juta Saham NETV, Untung atau Buntung?

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, aset non-inti memang tidak berhubungan langsung dengan GoTo, namun NET TV bisa menampilkan iklan terkait dengan GoTo dan dapat menguntungkan.

“Ketika GoTo melepaskan bisnis inti, berarti asetnya mengalami penurunan sehingga untuk berekspansi bisnis menjadi terkendala,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (11/8).

Menurut Nafan, kalau konsumsi domestik menguat bisa akan terus mengoptimalkan kinerjanya dengan cara, adanya penambahan user untuk meningkatkan EBITDA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×