Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi
Menurut Khaer, tren suku bunga tinggi tak hanya menghambat laju ekspansi bisnis teknologi, tetapi juga membuat sisi liabilitas makin membengkak.
“Maka, dengan adanya potensi besar penurunan suku bunga di tahun 2024, performa keuangan mereka akan terdongkrak,” ujarnya kepada Kontan, Senin (25/3).
Namun, kerugian yang masih dialami emiten e-commerce akan menjadi risiko utama untuk investasi di sektor ini.
“Selain itu, patut di cermati juga mengenai tensi geopolitik global yang masih panas,” paparnya.
Khaer melihat, kinerja BUKA masih lebih baik di tahun 2023 dan ke depan. Hal ini didorong segmen O2O yang menjadi senjata utama Perseroan dalam memperbaiki kinerjanya di sepanjang tahun lalu.
“Kami memproyeksikan Bukalapak bisa mencetak adjusted EBITDA positif lebih dulu dibanding emiten e-commerce lainnya,” ungkapnya.
Khaer pun merekomendasikan trading buy untuk BUKA dengan target harga di Rp 220 per saham. Sementara, GOTO direkomendasikan trading buy dengan target harga Rp 80 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News