kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,59   7,24   0.78%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Goldman: Harga emas berpotensi menembus US$ 1.600


Kamis, 08 Agustus 2019 / 06:15 WIB
Goldman: Harga emas berpotensi menembus US$ 1.600


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bagi analis Goldman Sachs Group Inc, reli harga emas ke atas US$ 1.500 hanyalah permulaan.

Analis bank tersebut meramal harga emas yang kini sudah berada di level tertinggi enam tahun akan melonjak ke level US$ 1.600 per troy ounce dalam enam bulan ke depan. Penyebabnya, investor memburu aset-aset teraman.

Buramnya outlook perekonomian global, yang dipicu oleh memanasnya ketegangan perang dagang antara AS dan China, mendongkrak pesona emas sebagai alat investasi lindung nilai terhadap guncangan finansial.

Baca Juga: Wow, Harga Emas Terus Mencetak Rekor Baru premium

"Jika kecemasan terus berlanjut, kemungkinan karena eskalasi perang dagang, harga emas bisa melompat lebih tinggi, didorong oleh melonjaknya alokasi ETF emas dari portofolio sejumlah manager yang terus menambah kepemilikan emas mereka," demikian laporan Goldman Sachs, termasuk Sabine Schels, pada Rabu (7/8). Dituliskan pula, "Emas ETF belakangan membangun momentum sehingga posisi kuatnya hampir menyamai 2016, dan kami yakin hal itu bisa dijaga dalam jangka pendek."

Mengutip data Bloomberg, kepemilikan emas di ETF melonjak ke level tertinggi sejak April 2013 di tengah anjloknya pasar finansial sehingga menyebabnya hangusnya nilai saham di bursa AS yang mencapai US$ 700 miliar pada Senin (5/8) lalu.

Baca Juga: Perang dagang menaikkan pamor harga emas

Argumentasi agar investor mengempit emas sebagai alat proteksi kekayaan semakin kencang berhembus, apalagi setelah kapitalisasi pasar Bloomberg Barclays Global Negative Yielding Debt Index ditutup pada rekor US$ 15 triliun ada awal pekan.




TERBARU

[X]
×