kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perang dagang menaikkan pamor harga emas


Rabu, 07 Agustus 2019 / 18:52 WIB
Perang dagang menaikkan pamor harga emas


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya permintaan emas sebagai aset safe haven saat hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China memburuk, membuat harga emas makin melambung. 

Mengutip Bloomberg, harga emas untuk pengiriman Desember 2018 di Commodity Exchange sempat menyentuh level tertinggi sejak Juni 2014 di US$ 1.499 per ons troi. 

Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan perang dagang yang terjadi membawa kekhawatiran dan pelaku pasar cenderung berinvestasi di aset aman seperti emas. Tak heran bila permintaan emas tinggi da membuat harga meroket. 

Baca Juga: Cadangan emas BI tertinggi sejak April 2013

Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan harga emas terangkat karena perang dagang AS dan China semakin memanas. Kemungkinan kedua negara untuk menerapkan tarif impor tambahan juga terbuka lebar. 

"Ujung perang dagang dampaknya adalah memaksa bank sentral pangkas suku bunga agar pasar saham tidak jatuh, sementara emas harganya akan selalu naik," kata Suluh, Rabu (7/8). 

Terbukti, hari ini Bank Sentral Selandia Baru atau Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) memangkas suku bunga dari 1,75% menjadi 1,5%. Penurunan suku bunga ini merupakan penurunan yang pertama sejak November 2016 lalu.

Ke depan, Suluh memproyeksikan Bank Sentral AS masih akan melanjutkan pemangkasan suku bunga. Tren penurunan suku bunga dan pelemahan dolar AS menjadi sentimen positif untuk harga emas. 

Tren naik

Tak dipungkiri, kenaikan harga emas yang signifikan mengundang pelaku pasar untuk melakukan aksi jual dan mengambil untung (profit taking). "Aksi profit taking menghantui penguatan harga emas saat ini," kata Yudi, Rabu (7/8). 

Baca Juga: Harga emas masih tetap kinclong di sore hari ini mencapai US$ 1.487,64 per ons troi

Senada, Suluh juga mewanti-wanti potensi koreksi terbuka lebar pada harga emas yang kini terus naik. 

"Sekarang pelaku pasar berharap harga emas menyentuh US$ 1.500 per ons troi, bisa jadi sebelum sentuh level tersebut harga emas akan terkoreksi dulu, mari kita lihat apakah level tertinggi baru akan tercipta," kata Suluh. 

Namun, Yudi memperkirakan tren harga emas global akan naik seiring dengan kekhawatiran eskalasi perang dagang. 

Yudi dan Suluh memproyeksikan harga emas di akhir tahun bisa menyentuh US$ 1.550 per ons troi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×