Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tambang batubara PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) anak usaha Sinar Mas Group telah realisasikan produksi batubara sebanyak 12,5 juta metrik ton pada paruh pertama tahun ini. Produksi ini naik 39% secara tahunan dari semester pertama tahun lalu yang sebanyak 9 juta metrik ton.
Sekretaris Perusahaan GEMS Sudin Sudirman menyatakan, GEMS menargetkan dapat memproduksi 20 juta metrik ton batubara hingga akhir tahun. Artinya, pada enam bulan pertama tahun ini, GEMS mengantongi produksi 62,5% dari total target setahun.
“Kendati demikian saat ini GEMS sedang meminta revisi kenaikan terkait kapasitas produksi ke Kementerian ESDM karena ada potensi kenaikan produksi di tambang lainnya,” kata Sudin kepada Kontan.co.id, Kamis (15/8).
Baca Juga: Rights Issue GEMS Terganjal Penurunan Harga Batubara premium
Pada tahun ini GEMS juga telah menargetkan dua dari tiga proyek yang bisa rampung pada tahun ini, yakni peningkatan crusher plant dan memperbesar kapasitas loading conveyor pemuatan tongkang.
Sudin menjelaskan saat ini aktivitas eksplorasi GEMS mayoritas produksi di PT Borneo Indobara yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Aktivitas eksplorasi tambang lainnya juga dari PT Kuansing Inti Makmur dan PT Barasentosa Lestari.
Baca Juga: Produsen batubara komitmen penuhi kewajiban DMO 25%
Menurut Sudin, salah satu keunggulan yang dimiliki tambang batubara Borneo Indobara adalah jenis batubara yang sesuai pasar dan tingkat SR yang rendah. Ditambah dengan hauling road yang dekat dengan pelabuhan.
Hingga Juli 2019 kegiatan eksplorasi di Borneo Indobara meliputi tiga kegiatan utama yakni pengeboran eksplorasi praproduksi, pengeboran eksplorasi pengembangan, dan pengeboran geoteknik. Adapun kegiatan pengeboran pada Juli 2019 adalah pengeboran eksplorasi praproduksi di area Girimulya Selatan serta pengeboran geoteknik di area Girimulya Selatan dan Kusan Bawah. Adapun anggaran dari awal Januari hingga Juli juga di bawah dari anggaran yakni sebesar Rp 2,03 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News