Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Bukan cuma mata uang Argentina dan Turki saja yang merosot tajam. Mata uang Iran, rial juga terpuruk.
Reuters melaporkan, Senin (3/9), kurs rial Iran mencapai rekor terlemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di pasar tidak resmi. Jatuhnya mata uang Iran ini di tengah memburuknya situasi ekonomi dan tekanan sanksi oleh AS.
Menurut situs valuta asing Bonbast.com, yang melacak pasar valas tidak resmi dollar AS ditawarkan setara 128.000 rial.
Mata uang Iran telah bergejolak selama berbulan-bulan karena ekonomi yang lemah, kesulitan keuangan di bank-bank lokal dan permintaan besar dollar AS dari warga Iran yang khawatir dengan penarikan AS dari perjanjian nuklir tahun 2015.
Selain itu permintaan dollar AS juga meningkat karena kekhawatiran sanksi baru dari AS yang dapat mengecilkan ekspor minyak Iran dan barang-barang lainnya.
Sanksi AS yang menargetkan industri minyak Iran akan mulai berlaku pada bulan November 2018.
Pekan lalu, parlemen Iran memecat menteri urusan ekonomi dan keuangan, yang diikuti perombakan tim ekonomi Iran. Pada awal Agustus 2018, anggota parlemen Iran memilih Menteri Tenaga Kerja kabinet Presiden Hassan Rouhani menggantikan Gubernur Bank Sentral Iran.
Protes soal situasi ekonomi yang sulit di Iran meletus sejak Desember 2017 lalu, dan menyebar ke lebih dari 80 kota di Iran. Aksi protes itu mengakibatkan 25 kematian.
Protes sporadis, yang dipimpin para sopir truk, petani, dan pedagang di Teheran, telah berlanjut sejak itu dan kadang-kadang menghasilkan konfrontasi penuh kekerasan dengan pasukan keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News