Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) merilis laporan publik untuk menyuntik modal sebesar Rp 1,5 triliun ke PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT) yang merupakan anak usahanya di bidang Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Dilansir dari keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dirilis pada 15 Mei 2025, dijelaskan bahwa suntikan modal tersebut bakal digunakan untuk mendukung proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung, Jawa Timur.
“Transaksi Afiliasi yang bertujuan untuk meningkatkan modal SSAT tersebut, dilakukan untuk mendukung kelanjutan proses Jalan Tol Kediri-Tulungagung, Jawa Timur yang dibangun oleh perseroan melalui SSAT,” tulis keterbukaan informasi dikutip KONTAN, Senin (19/5).
Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) Suntik Modal ke Anak Usaha Rp 1,5 Triliun, Ini Tujuannya
Keterbukaan informasi yang ditantadatangai oleh Direktur GGRM, Istata T. Siddharta tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya mengantongi 1.500.000 lembar saham baru milik SSAT dengan nilai sebesar Rp 1,5 triliun.
Dengan demikian, modal ditempatkan dan disetor SSAT yang semula sebesar Rp 2 triliun bertambah menjadi Rp 3,5 trilliun dengan kepemiliki saham GGRM di entitas usahanya tersebut mencapai 3.499.999 lembar saham.
Baca Juga: Laba Gudang Garam (GGRM) Ambles 81,57% Sepanjang Tahun 2024
Berdasarkan catatan KONTAN, pada 14 Desember 2023, melalui Surat Menteri nomor PB 0201-Mn/2954, telah diumumkan pemenang lelang pengusahaan Jalan Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 44,17 Km, yang diinisiasi oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Pada tanggal 12 Februari 2024, pemrakarsa PT Gudang Garam Tbk membentuk BUJT baru bernama PT Surya Sapta Agung Tol.
Jalan Tol Kediri-Tulungagung terdiri dari dua bagian yaitu Akses Tol Bandara Dhoho sepanjang 6,82 Km dan Jalan Utama (Seksi 1 + Seksi 2) Kediri – Tulungagung sepanjang 37,35 Km, termasuk Jalan Akses.
Biaya investasi untuk pembangunan Jalan Tol ini mencapai Rp 9,92 triliun dengan masa konsesi selama 50 tahun, mulai dari penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Konstruksi direncanakan dimulai pada Kuartal II tahun 2024, dengan target beroperasi pada Kuartal III tahun 2025.
Pelaksanaan proyek ini ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Regres, dan Perjanjian Penjaminan Jalan Tol Kediri – Tulungagung yang disaksikan langsung oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Baca Juga: Usai Bangun Bandara, Gudang Garam (GGRM) Suntik Dana ke Proyek Tol Kediri-Tulungagung
Selanjutnya: Investasi Raksasa CATL di Indonesia Berlanjut, Pembeli Baterai EV dari AS dan Eropa
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Body Care Fair 16-31 Mei 2025, Lulur-Parfum Diskon hingga 35%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News