kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.062   78,44   1,12%
  • KOMPAS100 1.056   15,43   1,48%
  • LQ45 829   12,28   1,50%
  • ISSI 215   2,22   1,05%
  • IDX30 422   6,37   1,53%
  • IDXHIDIV20 509   7,10   1,41%
  • IDX80 120   1,81   1,53%
  • IDXV30 125   0,67   0,54%
  • IDXQ30 141   1,83   1,32%

Gencar Ekspansi, Begini Rekomendasi MAPI dari Sejumlah Analis


Rabu, 20 Desember 2023 / 06:00 WIB
Gencar Ekspansi, Begini Rekomendasi MAPI dari Sejumlah Analis
ILUSTRASI. Kinerja PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) diperkirakan tetap bertumbuh di 2024.foto/KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) diperkirakan tetap bertumbuh di 2024. Ekspansi, target pasar, dan mobilitas menjadi pendorong kinerja perseroan di 2023 hingga 2024.

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menilai meski terkoreksi, MAPI diperkirakan mampu mencetak pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun ini. "Mobilitas dan periode Nataru bisa membantu menjaga performa MAPI di kuartal IV ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (19/12).

Sementara itu di tahun depan, perseroan dinilai sudah mulai merasakan efek ekspansi yang gencar dilakukan sepanjang tahun ini. Menurut Nafan, momentum ekspansi tahun ini akan mendorong penetrasi pasar lebih dalam untuk MAPI.

Baca Juga: Suku Bunga Diramal Melandai, Pasar Obligasi Diramal Ungguli Pasar Saham pada 2024

Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menambahkan, perseroan juga diuntungkan dengan segmen pasar yang dituju, yakni masyarakat menengah atas yang konsumsinya lebih tangguh. Selain itu pusat perbelanjaan yang kembali normal akan mendukung penjualan MAPI.

Namun memang, terdapat risiko yang dapat menghambat performa MAPI. Ini juga efek dari gencarnya ekspansi perseroan yang tak hanya di dalam negeri, tetapi juga ke luar negeri.

"Nilai tukar bisa menjadi risiko untuk MAPI karena tahun depan rupiah masih cenderung fluktuatif, bahkan beberapa bulan lalu sempat hampir ke Rp 16.000," sebutnya. Karenanya, Cheril cenderung berhati-hati dan menilai kinerja MAPI akan tumbuh terbatas di 2024.

Analis Henan Sekuritas Janice Kohar justru berpandangan positif terhadap prospek MAPI. Menurutnya, pendapatan MAPI akan bertumbuh 14,6% YoY menjadi Rp 37,4 triliun.

"Didorong oleh ekspansi aktif MAPI untuk kemitraan merek yang sudah ada, dengan 88% kontribusinya berasal dari wilayah Indonesia," analisanya.

Lalu, pertumbuhan opex perseroan diperkirakan 16,1% YoY, lebih rendah dibandingkan pertumbuhannya di 2023 sebesar 24,8% YoY. Hal ini menyebabkan laba usaha berpotensi naik 14,7% YoY menjadi Rp 4,2 triliun, dengan marjin laba usaha yang stabil di 11,3% pada 2024.

Untuk laba bersih, Janice memperkirakan meningkat 24,3% YoY menjadi Rp 2,5 triliun dengan marjin bersih yang lebih tinggi di 6,6% dibandingkan 2023 di 6,1%. "Ini berdasarkan biaya bunga yang terkendali, dengan proyeksi di 2024 sebesar Rp 431 miliar dibanding 2023 sebesar Rp427 miliar," paparnya.

Janice juga mencermati, seiring dengan kebangkitan belanja pasca pandemi MAPI menunjukkan ketajaman strategis dengan memanfaatkan pertumbuhan permintaan untuk barang-barang non-esensial. Terutama di kalangan konsumen menengah ke atas.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia menunjukkan bahwa individu dengan tingkat pengeluaran di atas Rp 5 juta cenderung secara konsisten berada di level tinggi, di atas 124,6, mencapai puncaknya di 134,7 pada Oktober 2023. Segmen ini menunjukkan kepercayaan diri yang kuat dalam melakukan pengeluaran non-esensial pasca pandemi.

Secara komparatif, kelompok pengeluaran yang lebih rendah, Rp 1 juta - Rp 2 juta dan Rp 2,1 juta - Rp 3 juta menunjukkan fluktuasi yang lebih besar, dengan IKK yang lebih rendah jatuh di bawah 120.

Baca Juga: Mengintip Peluang Cuan dari Pasar Surat Utang pada Tahun Depan

Riset BMI Fitch Solutions mengindikasikan bahwa pengeluaran non esensial secara konsisten menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengeluaran esensial.

Pada tahun 2022, belanja non esensial menunjukkan pertumbuhan 9,6% YoY, melampaui belanja esensial dengan pertumbuhan 9,0% YoY. Untuk tahun 2023 dan 2024, BMI memperkirakan bahwa belanja non-esensial akan menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi sebesar 0,5% dibandingkan dengan belanja esensial.

"Untuk alasan ini, kami melihat bahwa MAPI didukung oleh pelanggan kelas menengah ke atas, yang telah menunjukkan daya beli yang lebih stabil sejak periode pandemi," jelasnya.

Karenanya, Henan Sekuritas merekomendasikan buy MAPI dengan target harga Rp 2.300. Demikian halnya dengan Cheril yang juga menyematkan rating buy MAPI dengan target harga yang lebih rendah di Rp 1.850. Sementara Nafan merekomendasikan akumulasi MAPI dengan target harga Rp 2.070.

 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×