Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Transaksi tukar guling saham alias share swap antara PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) dengan perusahaan Singapura, United Fiber System Limited (UFS) akhirnya terealisasi. Terjadi transaksi tutup sendiri atau crossing saham GEMS di pasar negosiasi senilai Rp 14,7 triliun pada perdagangan, Senin (20/4).
Dalam transaksi itu induk GEMS, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mengalihkan 3,4 miliar saham DSSA yang dimiliki GEMS dengan harga Rp 3.735 per saham. Saham itu ditukar dengan 1,97 miliar saham baru UFS senilai S$ 0,95 per saham. Sehingga total transaksinya mencapai S$ 1,88 miliar atau setara Rp 14,72 triliun.
Transaksi tutup sendiri di pasar negosiasi itu difasilitasi oleh Sinarmas Sekuritas sebagai broker pembeli dan penjual. Sinarmas melakukan empat kali transaksi pada perdagangan sesi pertama dan sesi kedua. Nilai tiap transaksi sekitar Rp 3,7 triliun.
"Betul ini adalah eksekusi dari share swap UFS. Memang dilakukan sekaligus dalam satu hari," ujar Sudin Sudirman, Sekretaris Perusahaan GEMS, kepada KONTAN, Senin (20/4).
Segera setelah pertukaran saham, UFS akan menerbitkan saham baru dalam rangka penempatan wajib untuk memenuhi ketentuan kepemilikan saham publik di UFS minimum 12%.
Pada saat penyelesaian transaksi, DSSA akan menjadi pemegang saham pengedali dari UFS dengan kepemilikan sekitar 94% sebelum penempatan wajib atau sekitar 85% setelah penempatan wajib. Lalu, UFS akan menjadi pemegang saham pengedali GEMS dengan kepemilikan 66,9%.
Setelah pelaksanaan pertukaran saham ini,pemegang saham utama GEMS akan terdiri dari UFS dan GMR Coal Resources Pte Ltd. Sementara UFS akan segera berganti nama menjadi Golden Energy and Resources Limited untuk lebih menggambarkan bisnis inti perusahaan.
Tahun ini, GEMS menargetkan bisa menjual 13,5 juta ton batubara. Belum lama ini, GEMS mendirikan anak usaha bernama Shanghai Jingguang Energy Co. Ltd. di Shanghai, China. Perseroan membenamkan dana CNY 30 juta atau setara US$ 5 juta di perusahaan baru itu.
Tujuannya untuk untuk memperbesar porsi perdagangan ekspor batubara ke China. Tahun lalu, dari total penjualan batubara sebesar 9 juta ton, sekitar 33% diekspor ke pasar China.
Saham GEMS sendiri ditutup stagnan di level Rp 1.860 pada perdagangan Senin (20/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News