Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor emas sebagai safe haven kembali menunjukkan tajinya. Dengan tingginya ketidakpastian belakangan ini, kemilau si kuning pun semakin terang benderang.
Merujuk Bloomberg, pada perdagangan Rabu (1/7) pukul 18.20 WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus 2020 di Commodity Exchange turun 0,29% ke level US$ 1.795,30 per ons troi. Padahal, sore tadi, emas Comex sempat menyentuh level US$ 1.805, 60 per ons troi. Sementara harga emas spot naik 0,07% ke level US$ 1.782,29 per ons troi.
Baca Juga: Menanti kondisi pasar pulih, kas dan obligasi masih jadi pilihan investasi
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan kenaikan harga emas tidak terlepas dari kekhawatiran pasar mengenai meningkatnya penyebaran virus corona di Amerika Serikat (AS) dan seluruh dunia masih mendukung emas sebagai safe haven.
“Saat ini ada lebih dari 10 juta kasus virus, yang tersebar di beberapa negara, dengan AS, paling tinggi tingkat infeksinya, kemudian Brasil dan India. Selain itu, kebijakan stimulus yang dijalankan oleh bank sentral dunia turut mendorong sentimen kenaikan emas,” ujar Alwi kepada Kontan.co.id, Rabu (1/7).
Alwi menilai, dengan kebijakan stimulus yang kemungkinan belum akan berhenti selama pandemi virus corona belum bisa diselesaikan, maka katalis positif emas belum akan berakhir. Terlebih lagi jika vaksin belum juga kunjung ditemukan dan jumlah infeksi terus meningkat.
Baca Juga: Gelombang kedua corona mengerek harga emas melewati US$ 1.800 per ons troi
“Beberapa negara saat ini sudah kembali menerapkan lockdown, di AS misalnya, Texas, California dan Florida sudah membatalkan pembukaan ekonomi setelah sempat melakukan relaksasi. Begitu pun di Inggris dan Australia yang kembali melakukan lockdown padahal sebelumnya sempat dilonggarkan,” jelas Alwi.
Alwi mengatakan, jika semakin banyak negara yang menerapkan aturan lockdown, prospek pemulihan ekonomi juga akan terganggu dan semakin mendorong minat terhadap safe haven. Dengan IMF yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia akan tumbuh negatif 4,9% pada tahun ini, Alwi melihat ruang bullish emas masih terbuka.
“Untuk emas spot, tren bullish masih berlaku dan tengah menguji level resistance US$ 1.800 per ons troi. Sementara untuk emas berjangka Comex, resistance berikutnya yang coba ditembus adalah US$ 1.884 per ons troi,” lanjut Alwi.
Baca Juga: Jelang siang, harga emas berada di dekat level tertinggi 8 tahun
Dengan kondisi ini, Alwi memproyeksikan emas berjangka Comex akan bergerak pada rentang US$ 1.760-US$ 1.911 per ons troi pada semester kedua. Alwi pun merekomendasikan untuk buy setiap harga emas mengalami koreksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News