Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) bakal membagikan dividen mencapai Rp 847 miliar. Ini disepakati dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin (6/6).
Secara khusus, Direksi menyampaikan bahwa SMAR mencapai rekor kinerja di tahun 2021. Hal ini didukung dengan kondisi penguatan harga pasar minyak kelapa sawit yang terus berlanjut serta kondisi industri yang membaik.
Penjualan bersih SMAR tumbuh signifikan sebesar 41% mencapai lebih dari Rp 57 triliun. Rekor EBITDA tercatat sebesar Rp 6,12 triliun, naik 49% yoy dibandingkan tahun sebelumnya. SMAR juga membukukan lonjakan laba bersih menjadi Rp 2,83 triliun, meningkat 84% yoy dari tahun 2020.
Adapun, pemegang saham SMAR menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 295 per saham atau sejumlah lebih dari Rp 847 miliar, berkisar 30% dari laba bersih Perseroan tahun 2021.
Baca Juga: Sinar Mas Agro (SMAR) Akan Terbitkan Obligasi Rp 1,5 Triliun dalam Tiga Seri
Setelah memperhitungkan dividen interim sebesar Rp 185 per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 24 November 2021, maka sisa dividen final yang akan dibayarkan adalah sebesar Rp 110 per saham atau sejumlah hampir Rp 316 miliar.
Wakil Direktur Utama sekaligus Corporate Secretary SMAR Jimmy Pramono mengungkapkan, raihan kinerja perusahaan dicapai di tengah tantangan Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
"Kami senang dan bersyukur melihat pencapaian SMART selama tahun 2021. Meskipun pandemi COVID-19 masih berlangsung, SMART dapat menorehkan hasil yang baik. Kami akan terus mendayagunakan perkembangan teknologi, untuk memperoleh manfaat maksimal dari inovasi, produktivitas, efisiensi, ketangkasan dan daya saing biaya," kata Jimmy dalam keterangan resmi, Senin (6/6).
Di sisi lain, RUPST juga telah menyetujui perubahan susunan anggota Direksi Perseroan.
Irwan Tirtariyadi yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama kini resmi menjabat Direktur Utama.
Irwan akan menggantikan Jo Daud Dharsono yang telah memasuki masa pensiun.
Baca Juga: Indonesia Palm Oil Shares and Rupiah Take Hit From Tougher Export Ban
