Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) diperkirakan akan kembali bergerak bervariasi pada perdagangan Senin (10/12). Hal ini didorong oleh respons para pelaku pasar terhadap beberapa katalis dari dalam dan luar negeri.
Dari dalam negeri, aliran modal asing yang kembali masuk ke pasar keuangan domestik sepanjang November mengakibatkan terjadinya kenaikan angka cadangan devisa. “Hal tersebut setidaknya akan menjadi katalis positif bagi pergerakan rupiah dan pasar Surat Berharga Negara hingga akhir tahun ini,” terang Analis Fixed Income MNC Sekuritas, I Made Adi Saputra dalam riset, hari ini.
Sementara dari faktor eksternal, bergejolaknya pasar keuangan global masih akan memberikan dampak negatif bagi pergerakan harga SUN. Hanya saja, potensi penguatan rupiah terhadap dollar AS akan menahan terjadinya penurunan harga SUN.
Kurs dollar AS sendiri mengalami penurunan terhadap mata uang dunia setelah data sektor tenaga kerja di AS pada bulan November lalu tumbuh di bawah estimasi pelaku pasar, sehingga menimbulkan spekulasi bahwa kebijakan moneter ketat dari Federal Reserves akan lebih lambat dari yang diprediksi sebelumnya.
Sebagai catatan, imbal hasil SUN pada perdagangan Jumat (7/12) ditutup dengan kecenderungan mengalami kenaikan terbatas di tengah meredanya tekanan rupiah.
Imbal hasil SUN tenor pendek mengalami perubahan berkisar 1—4 bps yang didorong oleh adanya perubahan harga hingga 4 bps. Imbal hasil SUN tenor menengah naik hingga 1 bps di tengah koreksi harga hingga 5 bps. Adapun imbal hasil SUN tenor panjang bergerak bervariasi dengan perubahan hingga 2 bps yang disebabkan oleh perubahan harga sebesar 20 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News