kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Gejolak mereda, harga timah perkasa


Selasa, 01 September 2015 / 07:39 WIB
Gejolak mereda, harga timah perkasa


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pelaku pasar mengantisipasi hasil rilis data manufaktur China. Setelah pemerintah menggelontorkan sejumlah stimulus, pelaku pasar berharap ekonomi Negeri Panda segera membaik sehingga permintaan komoditas termasuk timah terangkat.

Mengutip Bloomberg, Senin (31/8) pukul 16.30 WIB, harga timah kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 1,40% ke US$ 14.400 per metrik ton dibandingkan hari sebelumnya. Harga tumbuh 2,45% dalam sepekan terakhir.

Research and Analyst PT Fortis Asia Futures Andri Hardianto menilai, penguatan harga ini dipengaruhi oleh kembali stabilnya situasi Tiongkok. Bursa China juga tidak lagi bergejolak. Selain itu, pesimisme pelaku pasar terhadap hasil Federal Open Market Committe (FOMC) Kamis (17/9) soal kenaikan suku bunga turut menahan laju USD.

"Kedua faktor ini yang membantu harga timah mempertahankan penguatan dalam tiga hari terakhir," kata Andri. Namun Selasa (1/9), keadaan bisa berbalik. Sebab, data manufacturing PMI China Agustus 2015 diduga kembali melemah dari 50,0 menjadi 49,8.

Serta Caixin manufacturing PMI China Agustus 2015 diprediksi hanya naik tipis dari 47,1 ke 47,2. "Jika data manufaktur China negatif, harga akan ikut terperosok," prediksi Andri. Data manufaktur ini menjadi salah satu indikator melihat efek stimulus Tiongkok.

Lesunya ekonomi China juga bisa menguntungkan bagi USD. Sementara penguatan USD akan berdampak negatif bagi harga timah. Maka pada Selasa (1/9) peluang harga timah koreksi terbuka lebar. Sedangkan, pasokan timah di pasar global masih melimpah.

Lihat saja, ekspor timah Indonesia ke China di semester I-2015 turun 5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Harga timah diprediksi baru akan membaik di pengujung tahun 2015 jika aturan ekspor timah Indonesia berjalan sesuai rencana.

Secara teknikal, harga bergerak di atas moving average (MA) 50, namun di bawah MA 100 dan 200. Garis MACD di area negatif mendukung penurunan. RSI di level 14 masih turun, tapi sudah menyentuh oversold. Stochastic masih bergerak wait and see. Andri menduga harga timah Selasa (1/9) bergerak terbatas di US$ 14.000–US$ 14.600. Sepekan harga bergerak di US$ 13.500–US$ 15.000 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×