CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

GBP/USD adu kuat data


Senin, 29 Juni 2015 / 20:43 WIB
GBP/USD adu kuat data


Reporter: Dwi Nicken Tari | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Analis SoeGee Futures, Alwy Assegaf menilai melemahnya GBP relatif stabil tertahan. Mengutip Bloomberg, Senin (29/6) pukul 14.03, pasangan GBP/USD turun 0,3% menjadi 1.5698. USD tidak hanya unggul terhadap GBP, melainkan juga dengan mata uang di Eropa.

Gagalnya perundingan antara Yunani dengan IMF kembali menguatkan USD dan melemahkan Euro. Kata Alwy, gagalnya Yunani mencapai kesepakatan dengan krediturnya, menjadikan dollar sebagai mata uang safe haven, bahkan mengalahkan Yen Jepang.

“Pelemahan GBP kali ini bukan hanya karena USD yang menguat. Tetapi dilihat dari kebijakan moneternya juga. BoE dan the Fed sama-sama memiliki kebijakan moneter yang lebih unggul dibandingkan Bank Sentral negara lainnya,” ujar Alwy.

Sementara itu, beberapa pejabat BoE menggiatkan adanya kenaikan suku bunga. Menurut Alwy, banyak kalangan yang memperkirakan BoE akan menaikkan suku bunga tahun depan. Berdasarkan data inflasi dan pertumbuhan belanja konsumen yang positif, berpotensi untuk menaikkan suku bunga, lanjut Alwy.

Sama hal-nya dengan Inggris, data-data Amerika juga rata-rata positif sehingga mendukung kenaikan suku bunga the Fed. Hari ini, Amerika merilis data CB Consumer Confidence bulan Juni yang memiliki prediksi lebih baik di angka 97,1 dibandingkan bulan sebelumnya di 95,4. Menurut Alwy, Inggris dan Amerika sekarang sedang adu kuat data. Sehingga, prospek kenaikan suku bunga sama tingginya.

“Mana yang kuat, itu yang bisa mendukung prospek kenaikan suku bunga. Kalau dilihat penurunannya kan tidak signifikan karena data ekonomi Inggris bagus ketimbang negara Eropa lainnya,” kata Alwy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×