kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

GBP cenderung menguat


Selasa, 18 Juni 2013 / 07:29 WIB
GBP cenderung menguat
ILUSTRASI. 4 Rekomendasi Vitamin Rambut untuk Masalah Rambut Rontok, Cobain Yuk!


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Poundsterling menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia, dipicu rilis data kenaikan harga jual perumahan di Inggris. EUR/GBP, Senin (17/6) pukul 16.00 WIB melemah 0,1% menjadi 0,8489 dibanding sehari sebelumnya. Pairing GBP/USD menguat 0,05% menjadi 1,5715. Tapi, GBP/AUD melemah 0,36% menjadi 1,6353.

Ariana Nur Akbar, analis senior Monex Investindo Futures mengatakan, untuk pairing EUR/GBP, sentimen akan datang dari pernyataan Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi, Selasa ini (18/6). "Jika pernyataannya negatif, maka pasar akan menanggapi euro dengan negatif," kata Ariana.

Pounsterling berpotensi menguat, terkait beberapa indikator seperti rilis data inflasi konsumen di Inggris yang diperkirakan akan meningkat 2,6%. Namun, "Pasar cenderung lebih melihat sisi euro ketimbang poundsterling," ujarnya.

Suluh Adil Wicaksono, analis Millenium Penata Futures mengatakan, pergerakan pairing GBP/USD masih memberi sinyal bullish. Proyeksi inflasi Amerika Serikat (AS) yang meningkat akan mendorong pounsterling.

AS akan merilis data tingkat inflasi konsumen yang diproyeksikan membaik. Namun, pasar lebih menunggu pertemuan Komite Federal Pasar Bebas (FOMC), Rabu (19/6). "Kalau di FOMC, stimulus akan diberhentikan, maka dollar AS akan menguat," ujarnya.

Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures mengatakan, pasangan GBP/AUD masih cenderung stabil. Dollar Australia sedang tertekan beberapa mata uang dunia, karena ancaman perekonomian Australia dan pelambatan ekonomi di China. "Jika poundsterling koreksi, itu hanya sesaat dan sekadar profit taking," ujarrnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×