kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Garudafood (GOOD) memprediksi serapan capex hingga akhir 2020 hanya mencapai 83%


Jumat, 30 Oktober 2020 / 19:44 WIB
Garudafood (GOOD) memprediksi serapan capex hingga akhir 2020 hanya mencapai 83%
ILUSTRASI. Perkiraan pengeluaran cashflow untuk pembiayaan capex Garudafood (GOOD) di tahun 2020 adalah sebesar Rp 477 miliar.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten makanan dan minuman PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) memprediksi, serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga akhir 2020 bakal lebih rendah dari alokasi awal. Pasalnya, terjadi penundaan sebagian belanja modal akibat situasi pandemi Covid-19.

Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno mengatakan, perkiraan pengeluaran cashflow untuk pembiayaan capex di tahun 2020 adalah sebesar Rp 477 miliar. Jumlah itu setara 83% dari rencana capex semula yang sebesar Rp 572 miliar.

"Kami menunda investasi baru berupa pembelian mesin pada 2020 karena kondisi pandemi sehingga kami hanya menyelesaikan proyek-proyek yang sudah dimulai sejak 2019," kata Paulus saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (28/10).

Contoh proyek-proyek yang telah dimulai sejak tahun lalu adalah pembangunan gudang di Pati, pembangunan pabrik bekas kebakaran di Pati, dan prasarana instalasi untuk mesin-mesin yang telah dipesan pada tahun 2019. Dengan begitu, Paulus meyakini, kapasitas Garudafood ke depannya siap untuk menjalankan bisnis yang diperkirakan bakal lebih baik pada tahun depan.

Baca Juga: Penjualan Garudafood (GOOD) diprediksi membaik di paruh kedua tahun ini

Sebagai gambaran, pada semester I-2020, penjualan Garudafood turun 8,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 3,9 triliun. Bahkan, laba bersih merosot 40,88% yoy, dari Rp 218,23 miliar menjadi Rp 129,02 miliar.

Meskipun begitu, Direktur Keuangan Garudafood Robert Chandrakelana Adjie menyampaikan, pendapatan dan laba Garudafood pada kuartal III-2020 sedikit lebih baik dibanding kuartal II-2020, tetapi belum kembali ke kondisi normal. "Oleh karena itu, kami tetap mengantisipasi bahwa bisnis kami tahun ini tidak akan bertumbuh dibanding tahun 2019," ungkap Robert dalam paparan publik virtual yang berlangsung Selasa (27/10).

Baca Juga: Usai Akuisisi Mulia Boga (KEJU), Garudafood (GOOD) Genjot Penjualan Prochiz

Asal tahu saja, saat ini Garudafood memiliki empat pabrik utama. Dua pabrik di Pati memproduksi kacang atom, kacang telur, snack pilus, kacang kulit, keripik kentang, dan cereal snack. Lalu, satu pabrik di Gresik memproduksi biskuit dan satu pabrik di Rancaekek menghasilkan susu, biskuit, dan confectionery.

Di samping itu, Garudafood juga memiliki delapan pabrik original equipment manufacturer (OEM) hasil kerja sama dengan pihak lain. Delapan pabrik tersebut berada di Solo, Sidoarjo, Gresik, Cikarang,  Kediri, Jombang, Yogyakarta, dan Bogor.

Baca Juga: Turun pada semester I, penjualan Garudafood (GOOD) diprediksi membaik di paruh kedua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×