kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Turun pada semester I, penjualan Garudafood (GOOD) diprediksi membaik di paruh kedua


Selasa, 27 Oktober 2020 / 16:58 WIB
Turun pada semester I, penjualan Garudafood (GOOD) diprediksi membaik di paruh kedua
ILUSTRASI. Pada semester I-2020, penjualan Garudafood (GOOD) turun 8,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 3,9 triliun.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen makanan dan minuman PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) melihat adanya perbaikan kinerja pada semester II-2020. Direktur Keuangan Garudafood Robert Chandrakelana Adjie mengatakan, pendapatan dan laba kuartal III-2020 sedikit lebih baik dibanding kuartal II-2020, tetapi belum kembali ke kondisi normal.

"Oleh karena itu, kami tetap mengantisipasi bahwa bisnis kami tahun ini tidak akan bertumbuh dibanding tahun 2019," ungkap Robert dalam paparan publik virtual yang berlangsung Selasa (27/10).

Sebagai gambaran, pada semester I-2020, penjualan Garudafood turun 8,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 3,9 triliun. Bahkan, laba bersih merosot 40,88% yoy, dari Rp 218,23 miliar menjadi Rp 129,02 miliar.

Sementara itu, jika melihat pembagian secara geografis, penjualan domestik pada semester I-2020 terkoreksi 8,12% yoy, sedangkan ekspor turun lebih dalam, yakni 13,43% yoy sebagai dampak lockdown di sejumlah negara. Meskipun begitu, penjualan domestik masih mendominasi pendapatan Garudafood sebesar 95,35% dan sisanya yang 4,65% berasal dari penjualan ekspor.

Baca Juga: Garudafood (GOOD) manfaatkan jaringan distribusi untuk memperbesar pasar keju Prochiz

Melihat kondisi ini, Direktur Utama Garudafood Hardianto Atmadja mengatakan, pihaknya bakal lebih fokus terlebih dahulu pada pasar domestik karena menjadi kontributor terbesar. Meskipun begitu, dia berharap penjualan ekspor dapat membaik pada kuartal IV-2020.

Pasalnya, masing-masing negara menerapkan kebijakan pembatasan yang berbeda-beda. Ada yang saat ini masih sangat ketat, ketat, dan ada juga yang sudah pulih. Sebagai contoh, pada masa awal pandemi, China dan Filipina menerapkan lockdown ketat sehingga penjualan ke negara tersebut nyaris nol pada kuartal II-2020.

"Sekarang kedua negara tersebut sudah buka dan produk kami sudah masuk kembali. Jadi, penjualan ke negara-negara yang menerapkan strategi ketat diperkirakan akan bertumbuh cukup baik pada kuartal IV-2020 dibanding kuartal II-2020," tutur Hardianto. Bahkan, di negara yang sudah pulih seperti China, Garudafood memperdiksi, penjualan tahun ini masih bisa tumbuh dibanding realisasi 2019.

Baca Juga: Usai akuisisi Mulia Boga, Garudafood (GOOD) masih akan akuisisi lagi perusahaan lain?

Sebagai gambaran, Garudafood sudah mengekspor produknya ke 26 negara di seluruh dunia, namun berfokus pada Asia Tenggara, China, dan India. Garudafood juga memiliki anak usaha bernama SNS yang bergerak di bidang distribusi dan penjualan.

Per September 2020, SNS memiliki jaringan di seluruh Indonesia dengan 131 kantor cabang. SNS juga mempunyai sekitar 140 mitra sebagai sub-distributor dan agen dengan jangkauan lebih dari 360 ribu pelanggan aktif.

Dari segi produk, Garuda Food memiliki lima merek utama, yaitu Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo, dan Leo. Untuk pasar lokal, Garudafood menjual kategori kacang, biskuit, minuman susu, pilus, keripik, minuman cokelat, dan confectionery.

Sementara untuk ekspor, GOOD menjual produk kacang, confectionery, dan biskuit. Secara total Garudafood saat ini memiliki 103 stock keeping unit (SKU).

Baca Juga: Garudafood (GOOD) tuntaskan akuisisi 55% saham KEJU senilai Rp 953,7 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×