kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garudafood (FOOD) targetkan pertumbuhan kinerja hingga 15% pada tahun ini


Selasa, 30 April 2019 / 21:37 WIB
Garudafood (FOOD) targetkan pertumbuhan kinerja hingga 15% pada tahun ini


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah persaingan industri produk konsumen terutama makanan dan minuman yang ketat, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk optimistis target pertumbuhan 10%-15% tahun ini akan tercapai.

Salah satu langkah yang diambil perusahaan dengan kode emiten GOOD itu memperluas jaringan distribusinya di Indonesia. Jaringan distribusi ini didukung dengan anak perusahaannya PT Sinarniaga Sejahtera (SNS).

"Hingga saat ini kami ada 380.000 outlet dan akan kami tingkatkan ke depannya," terang Direktur PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk Paulus Tedjo Sutikno dalam Public Expose di Hotel Arosa, Selasa (30/4). 

Sebagai gambaran, saat ini SNS memiliki 120 depo, dengan 130 partner dan 70 mitra tersebar di seluruh Indonesia. 

Selain memperluas distribusi, Garudafood fokus memperkuat pada produk dan kategori yang dimiliki. Disamping tetap melakukan inovasi produk dan kategori baru.

Saat ini, produksi Garudafood disokong dengan empat fasilitas produksi yakni satu di Rancaekek, dua lokasi di Pati, dan satu lokasi di Gresik. Rata-rata utilasi mencapai 70% dari total kapasitas untuk mendukung produksi.

Paulus menambahkan, ke depannya Garudafood juga akan meningkat kontribusi dari sisi ekspor. "Dilihat dari kontribusinya saat ini, ekspor belum mencapai 10%. Kalau memang domestiknya terus bertumbuh perlu waktu beberapa saat untuk bisa mencapai 10%," terangnya.

Akan tetapi, melihat dari tahun ke tahun persentase pertumbuhan ekspor lebih tinggi dibandingkan domestik, Paulus tetap optimistis ekspor akan membaik.

Demi mengembangkan usahanya, Garudafood mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 750 miliar, dengan rincian Rp 600 miliar untuk keperluan manufaktur, dan Rp 150 miliar untuk distribusi. Paulus menambahkan belanja modal berasal dari pinjaman bank dan penerbitan emisi tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×