kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45905,68   -21,05   -2.27%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garuda Metalindo bidik pertumbuhan konservatif


Kamis, 12 April 2018 / 13:56 WIB
Garuda Metalindo bidik pertumbuhan konservatif
Jajaran direksi Garuda Metalindo usai RUPS


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski tahun lalu kinerja menurun, PT Garuda Metalindo Tbk menargetkan pendapatan dan laba tumbuh di tahun ini. Emiten komponen otomotif juga siap untuk ekspansi bisnisnya di tahun ini.

Ervin Wijaya, Presiden Direktur PT Garuda Metalindo Tbk mengatakan tahun ini perseroan mematok pendapatan dan laba bersihnya naik sebesar 5%-10%. Target ini sama seperti target yang dipatok tahun lalu. "Ada pengembangan pasar domestik dan perluasan pasar ekspor," kata Ervin usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Bursa Efek Indonesia, Kamis (12/4).

Untuk pasar dalam negeri, produsen berbagai jenis fasteners (mur dan baut) ini berharap ada peningkatan permintaan di sektor otomotif. Baik dari roda dua maupun di roda empat.

Apalagi di lini bisnis steel wire and bar di 2018 diproyeksikan meningkat 15% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan banyaknya manufaktur suku cadang otomotif dari negara asing membangun basis produksi di Indonesia memungkinkan permintaan cold drawn wire akan meningkat di masa depan.

Demikian juga ekspor saat ini emiten bersandi saham BOLT mendapatkan klien negara baru yakni di India. "Kemudian kita akan coba terus masuk ke pasar Amerika Serikat," tambah Ervin.

Tahun lalu BOLT lebih banyak menjual produk di dalam negeri sebanyak 96,5% atau setara Rp 1,01 triliun dan ekspor setara 3,5% dari total penjualan atau setara Rp 36,01 miliar. "Tahun ini kami bidik ekspor bisa capai 5% dari total penjualan," jelas Ervin.

Dalam laporan keuangan tahun 2017, total penjualan yang dibukukan Garuda Metalindo Rp 1,04 triliun, turun tipis 0,95% dari posisi Rp 1,05 triliun pada periode yang sama tahun 2016. Sedangkan laba bersih pada 2017 Rp 92,81 miliar, turun 14,44% dari tahun 2016.

Ervin menjelaskan penurunan kinerja tahun lalu disebabkan karena harga bahan baku besi dan baja yang meningkat. Tahun ini BOLT akan mencoba menyesuaikan harga jual dengan harga baku yang masih terus naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×