Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih optimistis memiliki ruang mencatatkan laba bersih di tahyun 2018 ini. Meskipun, hingga akhir kuartal III lalu, maskapai terbesar Tanah Air ini masih mencatat rugi bersih Rp US$ 131,72 juta, lebih kecil 36% ketimbang rugi US$ 207,49 juta yang dicatat pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra yakin, pihaknya memiliki celah agar mencatat laba bersih pada kuartal IV. “Salah satunya mendorong kinerja melalui kerjasama strategis,” katanya pada Jumat (21/12).
Garuda terus meningkatkan kerja sama untuk menggaet penumpang. Misalnya, kini Garuda Indonesia telah menjadi penerbangan resmi Polri. Kemudian, baru-baru ini juga telah bekerjasama dengan Hoka-Hoka Bento.
Catatan Kontan.co.id, kerja sama dengan Hoka-Hoka Bento ini bakal meningkatkan efisiensi dari segi layanan makanan di kabin untuk penerbangan pada jam tertentu.
Untuk sementara ini, Garuda Indonesia juga telah menjalin kerja sama operasi (KSO) dengan Grup Sriwijaya Air. “Kami akan bentuk suatu aliansi untuk mengembangkan destinasi dan efisiensi,” jelas pria yang akrab disapa Ari.
Kemudian, perusahaan menggandeng pihak ketiga untuk marketing advertising dengan industri marketplace seperti Traveloka, JD.ID, tiket.com, dan lainnya.
Ari yakin, potensi pendapatan iklan Garuda Indonesia tinggi karena Garuda Indonesia memiliki 30 juta penumpang setiap tahunnya.
Ari memberikan sinyal, pada November 2018 Garuda Indonesia memperoleh transaksi yang cukup signifikan, sehingga peluang laba terbuka pada tahun ini.
Namun, dia tidak memberi patokan laba yang ditargetkan. “Mudah-mudahan positif,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News