Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) terus memperluas layanan yang diberikan kepada para nasabah. Yang teranyar, Bank Neo Commerce telah menjadi Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dengan menggandeng PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) sebagai mitra.
Presiden Direktur Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, pihaknya menilai terdapat peluang investasi yang masih terbuka, terlebih saat ini hampir semua sektor perlahan bangkit dan terus berkembang ke depannya.
Berbagai kebijakan yang diambil pemerintah turut mempengaruhi pemulihan situasi dan kondisi ekonomi.
Tingginya minat investasi bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah investor. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Oktober 2021, jumlah investor reksadana mengalami peningkatan lebih dari 50% di tahun 2021.
Selain itu, jumlah investor reksadana sudah mencapai 6,1 juta orang per Oktober 2021, di mana hampir 60% atau sekitar 4 juta investor memiliki usia masih di bawah 30 tahun.
Baca Juga: Investor Pilih Membiakkan Dana di Pasar Keuangan
"Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan minat dari generasi muda untuk berinvestasi, khususnya di reksadana," ujar Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (12/14).
Tjandra menyatakan Bank Neo Commerce akan terus meningkatkan varian produk dan layanan yang dimiliki. Hal tersebut merupakan komitmen Bank Neo Commerce dalam menyediakan layanan perbankan digital secara end-to-end.
Ia menegaskan, Bank Neo Commerce sebagai bank digital terdepan berkomitmen untuk terus menyediakan pilihan produk yang beragam, salah satunya melalui produk reksa dana
“Kami berharap bisa menjalin kerjasama good term relations, long term relations dan mutual relationship dengan Batavia Prosperindo Aset Manajemen. . Reksadana merupakan produk investasi yang banyak diminati para nasabah kami, dan karenanya merupakan tanggung jawab kami untuk dapat menyediakan produk reksadana, lewat kerjasama dengan BPAM,” imbuhnya.
Dengan adanya sinergi Bank Neo Commerce dan BPAM diharapkan dapat menjadi solusi bagi para nasabah dan juga segmen milenial terutama yang merupakan investor pemula untuk berinvestasi dengan proses yang mudah dan terjangkau.
Melalui kerjasama ini, Tjandra bilang Bank Neo Commerce akan menawarkan berbagai jenis produk reksadana mulai dari produk dengan profil risiko rendah, hingga produk dengan profil risiko tinggi seperti reksadana saham.
Baca Juga: Target pertumbuhan AUM industri reksadana 2022 Rp 600 triliun
“Bank Neo Commerce adalah bank digital pertama yang bekerja sama dengan kami. Melalui kerja sama ini, semoga BPAM dan Bank Neo Commerce bisa terus berkolaborasi untuk mengambil peluang ke depannya dan bisa bersama melakukan sosialisasi dan edukasi untuk para investor secara berkelanjutan,” ujar Presiden Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi.
Sejumlah produk reksadana BPAM yang akan dipasarkan di Bank Neo Commerce, antara lain Batavia Dana Obligasi Ultima (Reksa Dana Pendapatan Tetap), Batavia Dana Dinamis (Reksa Dana Campuran), Batavia Dana Saham (Reksa Dana Saham), dan Batavia Dana Saham Optimal (Reksa Dana Saham).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













