Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,03% ke level 5.831,79, Jumat (14/7). Sepekan, pergerakan IHSG juga menguat 0,29%. Fundamental ekonomi Indonesia yang kuat menjadi pendorongnya.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, pekan ini, yang menjadi sentimen yaitu The Fed yang berencana menaikkan suku bunga satu kali lagi pada akhir tahun ini. "Dan juga menguatnya IHSG dipengaruhi oleh membaiknya kondisi fundamental makroekonomi dalam negeri," ujar Nafan kepada KONTAN, Jumat (14/7).
Selain itu, hasil data neraca perdagangan di Tiongkok yang di atas ekspektasi pasar memberikan dampak positif terhadap membaiknya perekonomian di Tiongkok. Hal ini memberikan efek domino terhadap perekonomian Indonesia.
Di sisi lain, analis Mirae Asset Sekuritas Tasrul menyebut, IHSG hari ini diwarnai net sell investor asing kurang lebih Rp 975 miliar. "Tercatat 143 saham mengalami kenaikan dan 168 saham turun,139 tidak ada perubahan harga dan 157 tidak ada perdagangan," paparnya.
Nafan memprediksi, pekan depan, IHSG bakal naik di kisaran 5.720-5.920. Kondisi fundamental makroekonomi dalam negeri yang masih solid diprediksi mampu memberikan katalis positif terhadap pertumbuhan IHSG pada pekan depan. Kebijakan penetapan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 4,75% diyakini turut memberikan katalis positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News