Reporter: Yoliawan H | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) resmi melakukan perdagangan perdana saham mereka dengan nominal baru pasca melakukan aksi pemecahan nominal saham atau stock split pada 11 Februari 2019.
Direktur Utama MARK, Ridwan mengatakan, tujuan dari aksi korporasi ini adalah untuk memperluas jumlah pemegang saham dan juga meningkatkan likuiditas saham MARK. “Rasio stock split 1:5, jumlah saham meningkat jadi 3,80 miliar saham dari 760 juta saham,” ujar Mark kepada Kontan, Rabu (13/2).
Stock split MARK terbilang mulus, pasalnya pada perdagangan nominal baru hari pertama saham MARK ditutup menguat 1,42%. Dus, pada hari kedua perdagangan, saham MARK melejit hingga 17,99%. Dan, hari ini saham MARK ditutup melemah 3,37% ke level Rp 488 per saham.
Ridwan menjelaskan, secara umum fundamental perusahaan masih sangat kuat. Disisi lain, perusahaan juga tengah berencana untuk terus melakukan ekspansi. Tahun ini saja, MARK menganggarkan belanja modal sebesar Rp 100 miliar yang di ambil dari kas perusahaan dan pinjaman bank.
Terkait investor yang akan masuk pasca stock split, menurutnya itu sudah masuk dalam rencana perusahaan. Pencarian dana melalui investor strategis sudah masuk dalam pembahasan.
“Ada memang investor strategis. Tapi masih terlalu dini untuk ke arah rights issue. Ada dari asing dan lokal, tapi belum boleh buat bocoran. Kita lihat perkembangannya lebih dahulu,” ujar Ridwan.
Tahun 2019 ini pihaknya kian optimis kinerja akan terus kuat. Untuk laba bersih pihaknya memproyeksikan akan tumbuh 12% year on year (yoy) dan penjualan mencapai 30% yoy.
Hal tersebut dirasa masih sangat masuk akal, asal tahu saja MARK mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal-III tahun 2018 sebesar Rp 58,83 miliar atau meningkat sebesar 82,8% dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 32,17 miliar.
Di susul oleh peningkatan penjualan kuartal ketiga tahun 2018 sebesar 35,24% menjadi Rp 240,45 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 177,79 miliar.
Senada, Kepala Riset MNC Sekuritas, Edwin Sebayang mengatakan, secara umum aksi stock split bukan hanya membuat saham menjadi lebih likuid, melainkan juga aksi antisipasi di saat kinerja emiten akan lebih bagus.
Dari sisi harga akan semakin terjangkau, sehingga peluang investor untuk memiliki saham tersebut akan besar. Itu menjadikan ruang kenaikan saham akan semakin besar, dengan catatan fundamental emiten itu kuat dan memiliki outlook positif.
“MARK termasuk yang berhasil. Utamanya harus memiliki fundamental yang kuat dan outlook baik. Harga MARK akan terus membaik dan mencerminkan fundamental. Saya targetkan harga akan tembus Rp 615 per saham pasca stock split,” ujar Edwin.
Disisi lain MARK termasuk kuat menghadapi terpaan pelemahan rupiah. Biaya produksi dalam bentuk rupiah dan penjualan 95% ekspor membuat emiten ini akan kuat. Pun pihaknya masih merekomendasikan MARK untuk dikoleksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News