kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Fundamental ekonomi domestik yang kuat sokong penguatan rupiah pekan ini


Jumat, 05 April 2019 / 18:32 WIB
Fundamental ekonomi domestik yang kuat sokong penguatan rupiah pekan ini


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fundamental ekonomi domestik yang stabil dinilai turut menyokong penguatan rupiah sepekan ini. Mengutip Bloomberg di pasar spot, Jumat (5/4) rupiah tercatat menguat 0,35% ke Rp 14.132 per dollar AS. Sedangkan dalam sepekan rupiah menguat 0,77%.

Kompak, dalam kurs tengah Bank Indonesia, rupiah juga bergerak menguat 0,17% ke Rp 14.158 per dollar AS. Dalam sepekan rupiah tercatat menguat 0,60%.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, data ekonomi domestik yang stabil memicu penguatan rupiah di pekan ini, selain juga karena dollar AS yang terkoreksi akibat data tenaga kerja yang negatif.

"Pertumbuhan inflasi masih dalam range yang diperkirakan Bank Indonesia serta rilis data Nikkei tentang manufaktur Indonesia periode Maret meningkat ke level 51,2 turut menyokong rupiah menguat," kata Faisyal, Jumat (5/4).

Turunnya yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun juga membuat pasar optimis akan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, transaksi neraca berjalan di kuartal I, Faisyal proyeksikan kan membaik.

Penguatan rupiah di pekan ini juga didukung dengan mulai beralihnya investor pada aset berisiko karena permasalahan perang dagang AS dan China diproyeksikan akan segera berakhir.

Namun, untuk sepekan depan Faisyal memproyeksikan penguatan rupiah akan berat terjadi karena melihat faktor global cukup menekan. Data tenaga kerja AS yang dirilis nanti malam Faisyal proyeksikan akan menguat dan membuat dollar AS kembali perkasa. Belum lagi, adanya kekhawatiran prospek ekonomi global.

"Pekan depan fokus pelaku pasar akan tertuju pada rilis keputusan suku bunga Eropa dan notulen pertemuan FOMC serta hasil pertemuan OPEC," kata Faisyal.

Jika OPEC masih bertahan untuk membatasi produksi maka bisa menjadi sentimen negatif bagi rupiah jika harga minyak naik. Sepekan depan Faisyal memproyeksikan rupiah berada di rentang Rp 14.035 per dollar AS hingga Rp 14.285 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×