Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - LONDON. Laporan pasar tenaga kerja Inggris diperkirakan menunjukkan pendapatan mingguan rata-rata, termasuk bonus, dalam tiga bulan hingga Januari, melambat 3,2%. Sementara bonus, tambahan upah, diperkirakan naik 3,4% pada periode yang dilaporkan.
Jumlah pencari tunjangan pengangguran terlihat meningkat sebesar 2.700 orang dalam tiga bulan hingga Februari, dibandingkan angka 14.200 orang pada data sebelumnya. Tingkat pengangguran ILO diperkirakan akan tetap stabil 4,0% dalam periode tersebut.
Bagaimana data tersebut mempengaruhi pergerakan pasangan matauang GBP/USD?
Kekecewaan pada data upah terbaru bisa memicu penjualan poundsterling ketika pasar tetap waspada terhadap perkembangan terkait Brexit. Market mungkin menguji kurs 1,3250 (harian). Jika harga itu tembus ke bawah, sepertinya level 1,3200 tak terhindarkan.
Jika data yang terbit tenyata memberi kejutan positif, GBP/USD bisa memperpanjang masa pemulihan dan menguji level resistan 1,3300.
Publikasi data yang direncanakan muncul sekitar satu jam lagi dari saat artikel ini ditulis, akan menunjukkan data bulan Februari. Peningkatan permintaan klaim tunjangan pengangguran yang berulang pada akhirnya akan menyebabkan kenaikan pengangguran.
"Pasar telah mengabaikannya sejauh ini dan kemungkinan akan mengabaikannya sekarang karena Brexit membayangi segalanya. Namun demikian, jika Anda memperdagangkan Sterling untuk jangka panjang, itu adalah sesuatu yang harus diperhatikan,” kata Yohay Elam, Analis Senior di FXStreet menjelaskan dalam laman Fxsreet.com.
Data lapangan kerja di Inggris dirilis oleh Office for National Statistics (ONS). Data ini menjadi indikator jangka pendek tentang bagaimana tingkat upah berubah dalam ekonomi Inggris. Secara umum, pertumbuhan pendapatan positif akan mendorong GBP bullish. Data sebaliknya akan cenderung menunjukkan reaksi bearish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News