Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Pekan lalu, dollar AS tercatat mengalami penurunan tajam hingga 1,8% terhadap Swiss franc (CHF) ke 0,8338 setelah membukukan rekor terendah di 0,8317 franc. Sedangkan euro tercatat merosot tajam hingga 2,4% terhadap Swiss franc ke 1,1825 setelah sempat anjlok ke level terendah sepanjang sejarah terhadap Swiss franc ke 1,1804.
Sterling anjlok 3% terhadap Swiss franc ke 1,3295 setelah mencetak rekor terendah sepanjang sejarah ke 1,3271 terhadap franc.
Pergerakan Swiss franc masih akan terus dipengaruhi pandangan pelaku pasar di mana investor masih mengamati secara seksama perkembangan penanganan krisis Yunani. Pekan ini, parlemen Yunani dijadwalkan akan menggelar voting untuk pemberlakuan penghematan anggaran.
Pelaku pasar diperkirakan akan terus mengalihkan investasinya pada aset berstatus safe haven khususnya Swiss franc. Keputusan ini dilakukan di tengah ketidakpastian penanganan krisis utang Yunani dan muramnya prospek pertumbuhan ekonomi Amerika.
"Akhir pekan lalu, US$/CHF ditutup melemah setelah sempat mencatat pelemahan ke level terendah sejak awal Juni lalu," ujar Analis valuta asing Valbury Asia Futures, Ahim. Menurutnya, kondisi tersebut semakin memperkuat proyeksi berlanjutnya tekanan downside sesuai sinyal bearish berdasarkan intraday chart dengan potensi tes kisaran level 0,8317-0,8282.
"Prediksi tersebut menggunakan metode fibonacci projection on daily chart basis. Di sisi lain intraday pada sesi awal pekan ini terdapat di kisaran 0,8394-0,8460," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News