kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Fokus Tiga Bisnis Berkelanjutan, TBS Energi (TOBA) Siapkan Investasi US$ 600 Juta


Rabu, 12 November 2025 / 14:55 WIB
Diperbarui Rabu, 12 November 2025 / 15:29 WIB
Fokus Tiga Bisnis Berkelanjutan, TBS Energi (TOBA) Siapkan Investasi US$ 600 Juta
ILUSTRASI. Manejemen PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dalam acara TBS Re/define di Jakarta, Rabu (12/11).


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Perusahaan energi PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengenalkan identitas baru. Seiring lebih fokus dengan bisnis baru, TBS menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) jumbo.

Perusahaan yang dulunya hanya mengandalkan bisnis batubara, menegaskan transformasi ke tiga bisnis baru yang lebih hijau dan berkelanjutan: pengelolaan limbah (waste management), energi baru dan terbarukan (renewable energy), dan kendaraan listrik (electric vehicle). 

"Melalui ketiga pilar ini, kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan tanggung jawab lingkungan berjalan berkesinambungan," ujar Presiden Direktur & CEO TBS, dalam acara  TBS Re/define di Jakarta, Rabu (12/11).

Transformasi ini sudah dicantumkan juga dalam peta jalan TBS2030, dengan target karbon netral di tahun 2030 mendatang. 

Sebagai gambaran, per akhir September 2025 lalu, bisnis batubara TBS menyumbang 52% dari pendapatan perusahaan. Sementara pada periode yang sama tahun 2024 lalu, bisnis ini masih berkontribusi 80%. 

Direktur dan CFO TBS, Juli Oktarina menjelaskan, penekanan bisnis batubara akan selesai dalam satu-dua tahun ke depan. Divestasi bisnis batubara akan dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada sambil menjaga vegetasi di lahan bekas tambang. 

Dari bisnis baru tersebut, kemungkinan terbesar dari waste management, lalu EBT, dan kendaraan listrik. "Jika harga batubara tidak naik di tahun depan, kemungkinan porsi waste management bisa 50% di tahun depan," ujar Juli. 

TBS di tahun ini cukup agresif memperluas bisnis ke sektor pengelolaan limbah dengan mengakuisisi Asia Medical Enviro Services dan Arah Environemental Indonesia. Dilanjutkan, akuisisi pengelola sampah di Singapura, Sembcorp Environment Pte Ltd yang bertransformasi menjadi CORA Environment. 

Di bisnis EBT, TBS telah mengoperasikan sejumlah pembangkit listrik air dan tenaga surya. Salah satu proyek, Tembesi floating solar power plant 46 WMp di Batam ditargetkan beroperasi tahun 2026 mendatang. 

Di sisi lain, Juli bilang, perusahaan tidak akan ikut dulu proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) atau proyek waste-to-energy (WTE) yang diinisiasi Danantara. "Kami ada melihat juga proyek renewable lain, tapi belum bisa disclose," ujar dia.

Di bisnis kendaraan listrik, TBS ingin memperkuat ekosistemnya. Antara lain perakitan kendaraan, teknologi baterai, infrastruktur penukaran baterai (swapping), dan pembiayaan hijau. Juli bilang, perusahaan menargetkan penjualan 20.000 unit motor Electrum tahun depan. 

Kerugian keuangan 

Untuk memperkuat langkah transformasi ini, TBS menyiapkan investasi US$ 600 dalam periode lima tahun, 2026-2030. 

Tidak semua dana ini dari kas internal. Dari equity perusahaan sekitar 25%-30%. Sisanya bisa dari pinjaman bank atau penerbitan obligasi. 

"Pencarian dana dan penggunaannya akan bertahap, seiring perjalanan sampai 2030," kata Juli. 

Juli juga memperkirakan, TBS masih membukukan rugi keuangan di akhir 2025. Sebagai gambaran, pada akhir kuartal III-2025, TBS Energi membukukan rugi US$ 127 juta. 

Kerugian ini disebabkan divestasi dua unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan kerugian sekitar US$ 126 juta. Tapi, Juli menegaskan, secara kas dan rasio keuangan lainnya, tetap sehat. 

Sampai kuartal III lalu, kendati rugi, TBS membukukan EBITDA positif US$ 31 juta. 

Selanjutnya: Promo Alfamart Home Care 12-15 November 2025, Mama Lemon Mulai Rp 5.900 Saja!

Menarik Dibaca: Harga Emas Berfluktuasi di atas US$ 4.100, Setelah Rebound Tiga Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×