Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) masih berupaya melakukan penyehatan keuangan, termasuk divestasi aset.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, perseroan akan berfokus menjalankan tiga pilar transformasi di tahun 2026.
Pertama, pemilihan kontrak dengan margin dan termin yang berkelanjutan dari sisi arus kas dan memperkuat efisiensi harga pokok penjualan (HPP) melalui peningkatan penerapan lean construction.
“Kami memang mulai selektif di dalam memilih proyek. Untuk memperbaiki cash flow memang kami harus mencari proyek-proyek yang monthly payment, sehingga cash flow tidak tertekan,” ujarnya dalam Public Expose WIKA, Rabu (12/11).
Baca Juga: WIKA Targetkan Nilai Kontrak Baru Tahun 2026 Bisa Lebih dari Rp 20 Triliun
Kedua, WIKA akan melanjutkan rencana divestasi atas anak usaha dan perusahaan asosiasi non-core WIKA, serta menjalankan langkah perbaikan kinerja anak usaha dan perusahaan asosiasi untuk meningkatkan pemulihan dan dividen bagi perseroan.
Ketiga, WIKA juga akan melakukan renegosiasi atas tenor pinjaman dan penurunan tingkat bunga sesuai Cash Flow Available for Debt Service (CFADS) atau arus kas tersedia untuk layanan utang, juga mengurangi potensi loss dengan melepaskan controlling WIKA pada aset-aset non-core, sehingga dapat meminimalisir eksposur kerugian.
“Kami fokus kepada tiga pilar transformasi utama yang akan kami implementasikan di akhir 2025 maupun di 2026,” imbuh Agung.
Terkait divestasi jalan tol, Agung menjelaskan saat ini WIKA memiliki empat jalan tol. Pertama, Tol Serang-Panimban yang dimiliki secara mayoritas, sekitar 85% dari total saham.
Tol ini belum akan didivestasikan lantaran proses pengerjaan masih berlanjut. Sampai hari ini, Tol Serang Panimban yang baru beroperasi baru Seksi I sepanjang 20 kilometer (km) dari Serang menuju Rangkasbitung.
Seksi II ditargetkan mulai beroperasi di pertengahan tahun 2026. Sementara, Seksi III Tol Serang-Panimban akan selesai pada 2027.
Alhasil, WIKA belum mempunyai rencana untuk mendivestasikan jalan tol dengan kepemilikan mayoritas ini hingga tahun 2027. “Belum ada rencana (divestasi tol) dalam dua tahun ke depan.
Sementara proyek tol sisanya dimiliki WIKA dengan porsi kepemilikan minoritas. Rencana pelepasan itu lantaran lalu lintas harian (LHR) jalan tol tersebut masih di bawah target.
Tol yang dimaksud adalah Tol Balikpapan-Samarinda, Tol Manado-Bitung, dan satu tol di Jawa Barat.
“Untuk yang tol yang di Jawa Barat ini sedang berproses (didivestasikan), tapi kami belum bisa menyampaikan kira-kira siapa yang akan membeli,” paparnya.
Selanjutnya: Kredit Macet Fintech Lending Meningkat dari Kalangan Muda, OJK Ungkap Pemicunya
Menarik Dibaca: Ramalan Cinta Zodiak Tahun 2026, Ada yang Bertemu Cinta Sejati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













