kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

WIKA Targetkan Nilai Kontrak Baru Tahun 2026 Bisa Lebih dari Rp 20 Triliun


Rabu, 12 November 2025 / 16:29 WIB
WIKA Targetkan Nilai Kontrak Baru Tahun 2026 Bisa Lebih dari Rp 20 Triliun
ILUSTRASI. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan perolehan nilai kontrak baru bisa lebih dari Rp 20 triliun di tahun 2026.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan perolehan nilai kontrak baru bisa lebih dari Rp 20 triliun di tahun 2026.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, WIKA tengah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2026. 

“Dalam penyusunan itu, rencana raihan nilai kontrak WIKA ditargetkan lebih tinggi dari target tahun 2025, yaitu di atas Rp 20 triliun,” ujarnya dalam Public Expose WIKA, Rabu (12/11/2025).

Agung menegaskan, WIKA juga masih melakukan restrukturisasi keuangan yang komprehensif untuk memastikan arus kas terjaga demi kelanjutan proyek di tahun 2026. WIKA meyakini, permintaan untuk proyek bisa mulai memulih di awal tahu depan.

Baca Juga: Ini Rincian Keterlibatan WIKA dalam Proyek Whoosh, Cost Overrun Rp 5,01 Triliun

Bahkan, rebound terkait peningkatan permintaan proyek sudah mulai dirasakan WIKA di akhir 2026. Sebab, WIKA sudah mulai melihat banyak lelang proyek, baik dari pemerintah maupun non pemerintah. Ini sentimen positif yang diterjemahkan bisa menjadi katalis pertumbuhan nilai kontrak di tahun depan.

“Sehingga, kami siapkan dan di antaranya kami melakukan restrukturisasi supaya ke depan bisa lebih kuat dalam mengerjakan proyek,” kata Agung.

Di tahun 2026, WIKA juga akan berfokus menjalankan tiga pilar transformasi. Yaitu, pemilihan kontrak dengan margin dan termin yang berkelanjutan dari sisi arus kas dan memperkuat efisiensi harga pokok penjualan (HPP) melalui peningkatan penerapan lean construction.

“Kami memang mulai selektif di dalam memilih proyek. Untuk memperbaiki cash flow memang kami harus mencari proyek-proyek yang monthly payment, sehingga cash flow tidak tertekan,” ujarnya.

Agung menuturkan, upaya perbaikan kinerja WIKA juga terkait dengan progres merger BUMN Karya yang tengah berjalan. Peran BPI Danantara besar dalam proses penggabungan perusahaan-perusahaan konstruksi pelat merah ini. 

Harapannya, seluruh perusahaan pelat merah bisa membaik dan untung di tahun 2026. Sayangnya, detail terkait proses merger tidak disampaikan lebih lanjut oleh manajemen WIKA.

“Kami pastikan bahwa kami sedang intens berkoordinasi dengan Danantara supaya penyehatan WIKA ataupun restrukturisasi ini berjalan dengan baik,” kata Agung.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Catat Rugi Rp3,21 Triliun per Kuartal III 2025, Ada Peran Whoosh?

Sebagai gambaran, hingga September 2025, WIKA hanya mampu mengantongi kontrak baru sebesar Rp 6,19 triliun. Ini anjlok 60,25% YoY dari Rp 15,58 triliun per September 2024.

Pendapatan bersih tercatat Rp 9,09 triliun per September 2025, turun 27,54% dari Rp 12,54 triliun pada periode sama tahun 2024. 

WIKA mengantongi rugi bersih Rp 3,21 triliun per kuartal III 2025. Ini bahkan berbanding terbalik dari laba bersih Rp 741,43 miliar pada kuartal III tahun lalu.

Selanjutnya: Saham Big Banks Kompak Menguat, BMRI Pimpin Kenaikan pada Rabu (12/11)

Menarik Dibaca: Jawara Kripto Top Gainers, Kripto Canton Memimpin dengan Naik 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×