kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Fitur Market Order Kerek Likuiditas dan Efisiensi di Pasar Modal


Rabu, 06 November 2024 / 04:00 WIB
Fitur Market Order Kerek Likuiditas dan Efisiensi di Pasar Modal
ILUSTRASI. Refleksi pada kaca suasana di main hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (30/10/2024).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak diluncurkannya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Desember 2021, fitur market order telah mendorong kemudahan transaksi bagi para investor. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi yang dilaksanakan melalui mekanisme market order mencapai Rp 11 triliun per September 2024. 

Seperti diketahui, market order merupakan tipe order yang memungkinkan investor memasukkan penawaran jual dan permintaan beli berdasarkan volume yang ditetapkan oleh nasabahnya dan akan dipertemukan pada harga terbaik di pasar. 

Nicholas Darmawan, Equity Research Semesta Indovest Sekuritas mengatakan, market order dapat meningkatkan likuiditas pasar secara signifikan karena proses transaksi yang langsung mencocokkan harga terbaik di posisi bid atau ask. “Proses tersebut memberi efisiensi bagi anggota bursa dan pelaku pasar,” kata dia, Selasa (5/11).

Baca Juga: Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Ia menilai, market order meningkatkan liquiditas pasar dikarenakan pesanan atau order pelaku pasar yang langsung match di harga sekarang dan harga berikutnya dengan catatan terdapat bid yang memadai.  Sehingga meningkatkan efisiensi bagi pelaku pasar.

Selain itu, ia melihat fitur tersebut sangat bermanfaat bagi trader yang melakukan jual-beli secara cepat, karena memberikan kemudahan dan efisiensi yang lebih tinggi dalam mengeksekusi transaksi di pasar modal.

Meski fitur ini memberikan banyak keuntungan, Nicholas mengingatkan agar investor tetap perlu berhati-hati terhadap potensi risiko, terutama risiko eksekusi pada harga yang mungkin tidak diinginkan. “Untuk meminimalkan risiko, harus memperhatikan jumlah lot yang tersedia pada bid/ask agak tidak terjadi transaksi di harga yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Baca Juga: Bisnis Kendaraan Listrik United Bike(UNTD) Masih Menderu

Nicholas  menyarankan agar fitur market order digunakan pada pasar yang memiliki likuiditas tinggi serta volume transaksi yang memadai.

Ia berharap bahwa BEI dapat terus berupaya menyediakan sistem perdagangan yang adil dan merata bagi seluruh pelaku pasar dan juga bisa menghadirkan teknologi terbaik yang tidak hanya mendukung efisiensi transaksi, tetapi juga mampu mengembangkan ekosistem perdagangan yang lebih baik di pasar modal Indonesia.

Selanjutnya: OJK Blokir 498 Entitas Ilegal Periode Agustus hingga September 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×