Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Setelah melihat aksi Dai-ichi Life yang kemarin mengakuisisi 40% saham di PT Panin Life, Fitch Ratings yakin bahwa akan lebih banyak perusahaan asuransi asing dan domestik yang melakukan merger dan akuisisi. "Pengumuman Dai-ichi Life membuat pasar Indonesia menjadi atraktif. Kami juga berpikir bahwa perusahaan asuransi lokal akan melakukan merger untk meningkatkan skalanya memanfaatkan kesempatan yang sama," sebut siaran pers dari Fitch Ratings yang diterima KONTAN, Rabu (5/6).
Fitch menilai, Indonesia merupakan pasar asuransi yang menarik karena negara yang besar dan belum mendapat penetrasi pasar. Kemudian, terdapat kelas menengah sedang berkembang baik di Indonesia. Maka dari itu, semestinya akan ada potensi signifikan untuk meningkatkan penetrasi asuransi yang baru mencapai 1,7% terhadap Growth Domestc Product (GDP) di tahun 2011. Ini bahkan lebih rendah dibanding pasar berkembang lain seperti India dan Cina.
Selain itu, ada juga pasar asuransi takaful dan bank syariah di Indonesia, yang merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Kemudian, kesadaran terhadap bencana alam yang meningkat juga seharusnya dapat membantu menungkatkan pertumbuhan premi asuransi yang stabil.
Hal lain yang menarik bagi investor asing yaitu karena adanya pembolehan porsi kepemilikan asing di perusahaan asuransi hingga 80%. Ini bahkan lebih tinggi dibanding negara Asia lain seperti India yang terbatas pada angka 26% dan Thailand yakni 49%.
Fitch berharap, industri asuransi Indonesia dapat saling berkonsolidasi dan membuat jumlahnya berkurang. Berdasarkan aturan, syarat permodalan minimum perusahaan asuransi yakni Rp 70 miliar di akhir 2012. Ini kemudian harus ditingkatkan lagi kenjadi Rp 100 miliar pada penghujung 2014.
Lembaga rating asal Amerika Serikat ini menilai bahwa ketentuan tersebut seharusnya mendorong perusahaan yang kecil dan lemah untuk keluar dari pasar atau melakukan merger satu sama lain. "Kami percaya ini dapat memberi dampak positif bagi sektor tersebut. Karena konsolidasi akan membantu mereka untuk kendapatkan posisi permodalan yang solid, serta menyediakan penyangga lebih besar untuk pembayaran klaim," sebut Fitch.
Fitch beranggapan, pembeli dari pasar yang sudah matang seperti Dai-ichi Life dapat membantu perkembangan perasuransian Indonesia melalui berbagi keahlian dan pengetahuan. Ini juga dapat meningkatkan persaingan di antara perusahaan asuransi lokal.
Meski begitu, integrasi budaya masih akan menjadi tantangan utama bagi investor. Corporate governance dan transparansi pasar secara umum masih terbatas di Indonesia bila dibandingkan dengan pasar berkembang lain.
"Kami percaya, investasi Dai-ichi Life senilai Rp 3,3 triliun akan tidak berdampak penting pada profil perusahaannya. Ini karena porsinya yang sangat kecil, yakni cuma 2% dari keseluruhan aset net konsolidasi," sebut Fitch.
Mski begitu, kesempatan berkembang di Indonesia dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan asuransi Jepang dalam jangka panjang. Terutama, karena Panin Life telah berhasil menjalin model bancassurance dengan Bank Panin yang sama-sama berada di bawah PT Panin Financial Tbk. (PNFL). Akuisisi ini tentunya menjadi bagian dalam rencana Dai-Ichi untuk mendapatkan diversifikasi pendapatan di daerah Asia Pasifik dan memberi kontribusi terhadap pemasukan dasarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News