Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. Setelah resmi mendapatkan pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada November 2010, hari ini First State Investment Indonesia meluncurkan reksadana First State Indonesian Money Market Fund (FSI Money Market Fund).
FSI ini telah ditawarkan mulai 5 Januari 2011 dengan nilai aktiva bersih tetap 1.000 per unit penyertaan. Bagi nasabah yang ingin memiliki reksadana ini, harus menyetor dana minimal Rp 1 juta.
Presiden Director FSI Indonesia Hario Soeprobo mengungkapkan, volatilitas pasar saham saat ini justru merupakan saat yang tepat untuk peluncuran dana pasar uang.
"Sebagian investor khawatir dan memilih mengamankan aset mereka ke instrumen yang lebih aman. Reksadana pasar uang adalah solusi sambil investor menunggu pasar sustain," ujar Hario, Senin, (7/2).
Head of Fixed Income FSI Indonesia Eli Djufranto optimis FSI akan memberikan tingkat pengembalian di atas deposito. "Melalui diversifikasi investasi di berbagai obligasi korporasi yang terkena pajak lebih rendah atas kupon dan capital gain sebesar 5%."
Dengan begitu, kata Eli hasil investasi di reksadana pasar uang akan lebih tinggi dari suku bunga deposito bank yang diterima investor retail.
Dana investor FSI Money Market Fund bakal ditempatkan di berbagai instrumen seperti deposito berjangka, surat perbendaharaan negara, SBI, dan beberapa obligasi korporasi dengan tenor di bawah satu tahun.
Mulai hari ini, reksdana ini dipasarkan melalui Commonwealth Bank. Investor tidak dikenai biaya pembelian dan penjualan kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News