Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,21% ke level 6.231,47 pada perdagangan Jumat (20/9). Sementara itu, jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, IHSG melemah 1,36%.
Dalam seminggu ini, investor asing melakukan penjualan sebesar Rp 2,8 triliun dengan mayoritas saham yang dijual adalah BBRI, BBCA, GGRM, INTP, dan HMSP.
Baca Juga: IHSG melemah pekan ini, simak sentimen-sentimennya
Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, penurunan IHSG lebih disebabkan oleh faktor geopolitik, yakni ketidakpastian perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Faktor lainnya adalah akibat kenaikan harga minyak dunia dan neraca dagang Indonesia bulan Agustus 2019 yang menunjukkan penurunan impor dan ekspor.
"Neraca dagang walaupun surplus tapi impor dan ekspor Indonesia turun banyak. Jadi katalis negatif," ucap dia saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (20/9).
Sementara itu, katalis positif dari Bank Indonesia (BI) berupa penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 basis point (bps) menjadi 5,25% sudah diantisipasi pasar sehingga kurang bisa mendorong IHSG.
Untuk pekan depan, Wafi memprediksi pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi konsidi geopolitik AS-China dan perkembangan harga minyak dunia. "Kalau dari dalam negeri, lebih disebabkan kondisi politik dan kepastian hukum mengenai beberapa rancangan undang-undang yang menjadi isu hangat beberapa pekan ini. Hal ini cukup jadi perhatian investor, terutama asing dan institut," kata dia.
Baca Juga: Asing net sell Rp 833 miliar, IHSG turun 0,21% ke 6.231 di akhir perdagangan hari ini
Wafi memprediksikan pergerakan IHSG pada pekan depan akan datar cenderung melemah di kisaran 6.200-6.275.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News