kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.304   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.633   -116,55   -1,73%
  • KOMPAS100 976   -20,52   -2,06%
  • LQ45 755   -14,45   -1,88%
  • ISSI 207   -4,29   -2,03%
  • IDX30 391   -8,18   -2,05%
  • IDXHIDIV20 473   -9,06   -1,88%
  • IDX80 110   -2,23   -1,99%
  • IDXV30 116   -2,67   -2,25%
  • IDXQ30 129   -2,77   -2,11%

Faktor Eropa dan Irak menggerus harga minyak


Senin, 23 Juli 2012 / 07:57 WIB
Faktor Eropa dan Irak menggerus harga minyak
ILUSTRASI. Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria kembali terkena Covid-19.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

MELBOURNE. Sudah dua hari terakhir, harga minyak dunia mencatatkan penurunan di New York. Pada pukul 09.55 waktu Sydney, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran September turun 65 sen menjadi US$ 91,18 per barel di New York Mercantile exchange.

Pada 20 Juli lalu, kontrak yang sama turun sebesar 1,2% menjadi SU$ 91,83 sebarel. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah melorot sebesar 7,8%.

Penurunan harga minyak hari ini (23/7) dipengaruhi oleh kecemasan investor bahwa krisis utang Eropa semakin memburuk. Kondisi itu akan menyebabkan tingkat permintaan minyak akan terpangkas. Faktor lainnya adalah Irak menghentikan sementara waktu ekspor minyak ke Turki setelah terjadi ledakan pada salah satu kilang minyaknya.

"Spanyol dan isu Eropa masih akan menyebabkan volatilitas di pasar. Saat ini, kita masih belum memahami opsi kebijakan yang akan diambil. Itu sebabnya, masih ada kecemasan tingkat permintaan minyak akan turun," urai Jarmo Kotilaine, chief economist National Commercial Bank di Jeddah.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran September turun 0,5% menjadi US$ 106,26 sebarel di ICE Futures Europe exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×