kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Faktor Eksternal Mendominasi, Rupiah Diprediksi Lanjut Melemah pada Jumat (31/1)


Kamis, 30 Januari 2025 / 17:53 WIB
Faktor Eksternal Mendominasi, Rupiah Diprediksi Lanjut Melemah pada Jumat (31/1)
ILUSTRASI. proyeksi pergerakan rupiah untuk Jumat (31/1)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,24% ke level Rp 16.260 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (30/1). Pelemahan rupiah diproyeksi berlanjut seiring rilisnya sejumlah data ekonomi di AS.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana mengatakan, pelemahan rupiah akibat The Fed yang menjaga level suku bunganya. Bank Sentral AS itu beralasan ada risiko inflasi yang masih akan tinggi seiring dengan pasar tenaga kerja yang masih cukup kuat di AS.

Lalu ada wait and see jelang penerapan tarif Trump untuk Kanada dan Meksiko mulai 1 Februari 2025. "Kemudian antisipasi data GDP AS, weekly initial jobless claim, pending home sales, dan PCE Price," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (30/1).

Karenanya, pergerakan rupiah pada Jumat (31/1) masih akan menantikan hasil rilis data AS tersebut. Menurut Fikri, jika data-data tersebut positif maka indeks dolar akan naik, membuat rupiah berpotensi terdepresiasi.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.260 Per Dolar AS Hari Ini (30/1), Terdalam di Asia

Di sisi lain, pelemahan rupiah berpotensi bisa tertahan. Sebab, Jumat (31/1) akan ada lelang SRBI yang diharapkan lebih ramai atau paling tidak yield-nya lebih rendah.

"Jadi ini mungkin akan menahan risiko depresiasi rupiah lebih lanjut," ujarnya.

Di sisi lain, pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi bilang, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam 100 hari pertama kerjanya menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.

"Langkah-langkah seperti reformasi subsidi energi, penguatan cadangan pangan, diversifikasi konsumsi pangan lokal dan peningkatan efisiensi distribusi pangan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, khususnya dalam menjaga daya beli masyarakat dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," terangnya.

Meski positif dari dalam negeri, faktor eksternal masih dominan. Dus, rupiah diprediksi melemah dengan Ibrahim memproyeksikan di rentang Rp 16.240 - Rp 16.300 per dolar AS. Sedangkan Fikri memperkirakan, rupiah bergerak di kisaran Rp 16.200 - Rp 16.400 per dolar AS untuk besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×