Reporter: Febrina Ratna Iskana, Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Euro melanjutkan penguatan terhadap mata uang utama dunia. Penguatan euro terdorong kesepakatan negara-negara Eropa untuk membentuk kesatuan bank yang akan membantu menahan krisis.
Hingga Rabu (11/12) pukul 20.00 WIB, EUR/AUD naik 0,54% menjadi 1,5122 dan berada di level tertinggi. Pairing EUR/USD menguat 0,04% menjadi 1,3766. Tapi, pasangan EUR/JPY melemah 0,21% menjadi 141,23 dibanding hari sebelumnya.
Nizar Hilmy, analisis Soegee Futures mengatakan, penguatan euro didukung oleh adanya kesepakatan kesatuan perbankan Eropa setelah terjadinya pertemuan Eurogroup di Brussel, Senin (9/12). "Ini menjadi langkah penting yang mampu memperkuat perbankan Eropa terhadap krisis di zona euro pada masa mendatang dan memperkuat moneter di kawasan Eropa" ujar Nizar.
Nizar menambahkan, penguatan euro juga didukung oleh tidak terbuktinya spekulasi kebijakan bunga simpanan negatif oleh European Central Bank (ECB). "ECB ternyata tidak selunak yang diperkirakan pelaku pasar dalam membuat kebijakan moneter," kata Nizar.
Di sisi lain, pasar masih belum melihat dengan jelas arah kebijakan moneter terkait isu tapering Amerika Serikat setelah sejumlah data ekonomi menunjukkan hasil yang positif. Sehingga, pasangan mata uang EUR/USD cenderung bergerak datar tapi berpeluang bullish.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures pun mengatakan, kesatuan bank di zona Eropa ini memberikan sinyal positif terhadap pemulihan perbankan yang mampu mambantu membayar utang di zona Eropa. Sedangkan dari sisi aussie, data Westpac sentimen konsumen Australia melemah sehingga pelaku pasar khawatir adanya momentum pelambatan ekonomi di Australia.
Tonny Mariano, analis Harvest International Futures bilang, yen menguat karena tertopang oleh faktor teknikal. Pergerakan ini terjadi akibat pelemahan mata uang tersebut selama beberapa waktu belakangan ini. "Yen masih negatif," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News