kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Euro melemah terhadap dollar AS karena kekhawatiran ECB dovish


Selasa, 05 Maret 2019 / 20:02 WIB
Euro melemah terhadap dollar AS karena kekhawatiran ECB dovish


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Euro nampaknya masih tak berdaya tandingin dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg pada Selasa (5/3) pukul 20.00 WIB pasangan mata uang EUR/USD ada di 1,1325, melemah 0,13% dari sehari sebelumnya yang ada di 1,1340.

Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti mengatakan melemahnya EUR/USD lantaran kekhawatiran kalau rapat kebijakan moneter European Central Bank (ECB) bakal melahirkan komentar dovish kembali dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, dollar AS sebagai rival utama dari euro bergerak lebih tinggi terhadap sebagian besar mata uang utama di tengah perundingan pemerintah AS dan China yang semakin dekat dalam kesepakatan dagang.

“Kekuatan dollar AS awal pekan ini merupakan hari kelima berturut cetak keuntungan,” kata Sakti kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3). 

Penguatan Greenback dalam dua hari terakhir didukung oleh laporan gross domestic product (GDP) AS kuartal IV-2018 yang positif dan meningkatnya optimisme terhadap kesepakatan dagang AS dan China.

Sakti menilai dollar AS menguat cukup signifikan sejak awal pekan kemarin hingga perdagangan hari ini dan berada di dekat level tertinggi selama dua pekan terhadap euro. 

Menurut sebagian ekonom, ECB saat ini tengah mendapat tekanan yang semakin meningkat untuk mengatasi bagaimana melindungi ekonomi Uni Eropa (UE) dari perlambatan yang berkepanjangan.

Sakti berpendapat imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi memancing aksi jual euro, sehingga Greenback terdorong menguat ke level tertinggi selama dua pekan terakhir terhadap mata uang tersebut.

Meskipun kenaikan imbal hasil obligasi AS kali ini sedikit lebih rendah dibandingkan penguatan yang terlihat pada bulan Januari lalu, tapi minat investor tetap tinggi sehingga mencerminkan kepercayaan atas prospek ekonomi Negeri Paman Sam.

Ia melihat secara analisa teknikal indikator moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200 melebar dengan arah kurs turun. Kemudian pada moving average convergance divergence (MACD) dengan kondisi mengecil dengan arah kurs berpotensi lanjutkan koreksi.

Selanjutnya pada relative strength index (RSI) berada di area 44 yang menunjukkan arah kurs turun. Kemudian pada indikator stochastic berada di area 57 yang menunjukkan kurs kurang kuat naik.

“Secara umum EUR/USD masih berpotensi untuk lanjutkan koreksi pada perdagangan selanjutnya,” kata Sakti. 

Ia merekomendasikan sell pasangan mata uang EUR/USD selama harga di bawah 1,1302.

Adapun level resistance antara 1,1376, 1,1409, dan 1,1477. Serta level support antara 1,1308, 1,1273, dan 1,1205.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×