kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Euro gagal ungguli dollar AS


Selasa, 21 Februari 2017 / 17:18 WIB
Euro gagal ungguli dollar AS


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sajian data ekonomi dari kawasan Uni Eropa yang membaik, gagal mengangkat pamor mata uang euro. Euro belum mampu mengungguli dollar AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (21/2) pukul 16.25 WIB, pasangan mata uang EUR/USD terkoreksi 0,66% dibanding hari sebelumnya ke level 1.0544.

Analis PT Global Kapital Investama Berjangka Alwi Assegaff menilai, dollar AS berhasil mengungguli euro karena ketidakpastian politik yang terjadi di kawasan Uni Eropa. Meski euro mendapat sokongan data positif dari rilis manufaktur Jerman dan Prancis yang lebih dari ekspektasi, tetapi tetap tak mampu mengangkat pamornya.

“Pasar diliputi kekhawatiran pemilu di Prancis karena sekarang kubu populis mendulang simpati,” terangnya.

Pemimpin partai sayap kanan Prancis, Front National, Marine Le Pen sekarang lebih unggul dari pada dua rivalnya. Bahkan kandidat presiden dari Partai Sosialis, Benoit Hamon dan kandidat partai kiri Jean-Luc Melenchon tengah membahas pencalonan tunggal dari aliran sosialis demi menghadapi Le Pen. Pemilu Prancis cukup menuai perhatian publik karena niatan Le Pen untuk keluar dari Uni Eropa, jika ia terpilih nanti.

Sementara dari Amerika Serikat (AS) saat ini kondisinya masih minim data. Negeri Paman Sam itu sebenarnya juga masih dibayangi ketidakpastian menjelang rencana pengumuman kebijakan pajak Presiden Donald Trump. Namun, kata Alwi, greenback sedikit lebih unggul karena komentar beberapa pejabat The Fed yang cukup hawkish beberapa hari terakhir.

“Kalau dalam pertemuan Federal Open Market Commite (FOMC) Kamis nanti kembali disampaikan pernyataan yang mendukung kenaikan suku bunga ini akan semakin menyudutkan posisi euro,” paparnya.

Alwi menebak, pelemahan pasangan EUR/USD masih akan berlanjut pada Rabu (22/2). Menurutnya, ketidakpastian akibat pemilu presiden yang terjadi di kawasan Uni Eropa tidak akan surut dalam waktu singkat. Sementara, sekarang ini greenback tetap diuntungkan dari pernyataan hawkish beberapa pejabatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×