Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Posisi euro sebenarnya tidak bisa dibilang kuat, hanya saja kejatuhan poundsterling beri ruang pergerakan euro untuk unggul.
Mengutip Bloomberg, Jumat (24/6) pairing EUR/GBP terbang tinggi 6,20% ke level 0,8127 dibanding hari sebelumnya.
Hasil akhir referendum menunjukkan 48,1% setuju untuk bertahan di keanggotan Uni Eropa sementara 52,9% lainnya memutuskan untuk angkat kaki. Keadaan ini membuat posisi Inggris sudah didesak untuk keluar segera dari Uni Eropa dan menegaskan posisi negosiasi serta hubungannya ke depannya dengan Uni Eropa.
Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures mengatakan sesaat jika dihadapkan keduanya akan terjadi pergerakan kontras. Pelemahan poundsterling akibat Brexit menguntungkan euro yang berlawanan dengannya.
“Hanya saja ini Cuma tren jangka menengah karena keduanya sedang dalam posisi tertekan,” kata Wahyu. Sebab, keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan berimbas buruk pada ekonomi Eropa juga. Sajian data ekonomi Eropa pun beberapa waktu terakhir terus menyajikan performa yang buruk.
Namun memang di Eropa, euro jelas menjadi mata uang pilihan ditengah ketidakpastian Inggris yang memuncak. “Maka Senin (27/6) pasangan ini masih akan terus lanjutkan penguatan walau rentangnya tidak selebar sebelumnya,” perkiraan Wahyu.
Pasar kini menanti kelanjutan data ekonomi Eropa seperti M3 money supply dan pinjaman privat swasta yang jika diprediksi tumbuh positif, bisa menjadi alasan euro untuk lanjutkan penguatan untuk sementara waktu. “Teknikal pun masih mendukung pasangan ini unggul lagi,” tambah Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News